BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi perbandingan pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan system pendidikan Negara tertentu, terutama yang berhubungan dengan kelebihan yang terjadi pada system pendidikan negara tersebut.
Untuk itulah pada kesempatan kali ini penulis mencoba menguraikan perbandingan pendidikan terhadap Negara di kawasan Asia, khususnya yang meliputi Negara Inggris.
Makalah ini ditulis atas dasar kajian pustaka, dari berbagai sumber yang relevan, untuk itu mengingat keterbatasan penulis, makalah ini masih diperlukan sumbangan dan saran dari pembaca umumnya, serta dari dosen pembina mata pelajaran khususnya. Namun demikian penulis telah berusaha untuk menyajikan makalah ini semaksimal mungkin sehingga diharapkan akan dapat menambah bahan, dan kajian penulis tentang pemahaman system pendidikan ketiga Negara ini.
B. Tujuan Penulisan
Penulis tertarik untuk mengkaji Negara ini, dikarenakan Negara Inggri ini memiliki kemajuan yang begitu pesat dalam sektor industri, khususnya industri otomotif dan elektronik. Kemajuan ini tidak terlepas dari kemajuan pendidikan di Negara ini, terutama dalam penguasaan teknologi industri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan Negara dan Rakyat Inggris
Bab berikut ini menggambarkan lebih luas tentang negara Inggris dan masyarakatnya serta hal-hal keseharian yang akan sering dijumpai oleh mahasiswa selama masa pendidikannya di negara ini.
a) Pengenalan Alam
Inggris termasuk daerah beriklim sub tropis dengan 4 musim yang sangat nyata. Negara ini merupakan negara kepulauan dengan dua pulau terbesar yaitu pulau Inggris (British isle) dan bagian utara pulau Irlandia (Irland isle) dan beberapa pulau kecil lainnya. Suhu pada masing-masing musim sangat berbeda demikian juga kelembaban udaranya. Kabut sering terjadi terutama di Inggris bagian selatan pada musim tertentu.
Curah hujan cukup tinggi dan tersebar sepanjang tahun. Adalah wajar untuk selalu siap dengan pakaian tahan hujan. Sebagian besar negara ini merupakan dataran rendah dengan beberapa perbukitan, dan tidak ada gunung yang berukuran tinggi. Suhu pada musin dingin berkisar antara 0°-7° dengan salju yang umumnya tidak terlalu tebal di selatan hingga tebal di Skotlandia. Musim panas di selatan bisa cukup panas 18°-26° sementara di utara bisa lebih sejuk.
b) Sejarah Singkat,
Bentuk Negara dan Undang-undang Inggris merupakan negara demokrasi yang berbentuk kerajaan yang berparlemen. Kenyataannya, monarki, yang sekarang adalah Ratu Elizabeth II, mempunyai kekuasaan politik yang sangat kecil, meskipun dia tetap memegang gelar sebagai kepala negara, dan memainkan suatu bagian yang resmi dalam proses berpolitik.
Sebagai contoh ratu selalu membuka setiap pembukaan siding parlemen dengan suatu pidato yang dipersiapkan yang berisi garis besar program pemerintah untuk legislasi, dan tanda tangan ratu tetap dibutuhkan untuk seluruh peraturan.
Kekuasaan politik di tangan pemerintah yang dipilih (dikepalai oleh seorang Perdana Menteri dan Kabinet) didasarkan pada kekuatan dukungan yang ada di parlemen. Selama abad ini, pemerintahan selalu dibentuk oleh salah satu dari ketiga partai politik utama yaitu partai buruh, konservatif dan liberal-demokrat. Pemerintahan koalisi jarang terjadi dalam sejarah politik Inggris. Ada juga dua partai nasional satu di Wales (Plaid Cymru) dan satu di Scotland (The Scotish National Party), seperti juga beberapa partai nasional di Irlandia Utara.
Parlemen terdiri dari dua bagian (chamber/house) yaitu House of Common dan House of Lord. House of Lord terdiri dari lord Spiritual dan Lord Temporal. Lord Spiritual terdiri para pemimpin gereja, sedangkan ord emporal adalah keturunan bangsawan kerajaan dari perserikatan kerajaan United Kingdom). Ratu yang bertindak dengan nasihat perdana menteri, menganugerahkan gelar kebangsawanan ini, biasanya pengakuan atas jasanya terhadap negara atau berbagai kegiatan lain yang menguntungkan bagi negara, akan tetapi yang tidak ingin menjadi anggota parlemen. House of Common sebenarnya adalah yang berperanan dalam sistim politik Inggris.
Anggotanya dipilih oleh rakyat. House of Common beranggotakan 650 orang yang tetap dan digaji, yang setiap anggota ini mewakili suatu lingkungan atau daerah (constituency). Anggota parlemen ini (MP) harus memenangkan pemilihan di daerahnya paling sedikit sekali dalam lima tahun suatu pemilihan umum. Ketua partai politik memenangkan mayoritas dalam pemilihan umum tersebut (saat ini Partai Conservative) diminta oleh ratu untuk membentuk kabinet, dan dalam lima tahun, atau sesuai dengan keinginan pemerintah yang berkuasa, atau pemerintah telah kehilangan mayoritasnya dalam House of Common, harus melakukan pemilihan umum kembali.
Partai minoritas yang terbesar (sekarang partai buruh), secara resmi menjadi partai oposisi dan mempunyai pemimpin sendiri dan suatu “kabinet bayangan”. Inggris (Briatin/United Kingdom) adalah suatu kerajaan yang terdiri dari empat negara (countries) yang sangat berbeda yaitu: England, Scotland, Wales dan Irlandia Utara. Meskipun merupakan bagian dari suatu sistim politik dan ekonomi yang sama (UK), setiap negara ini memiliki identitas kebudayaan sendiri. Namun demikian bahasa nasionalnya adalah sama.
c) Norma Sosial dan Pergaulan Antar Bangsa
Setiap negara mempunyai kebiasaan sosialnya masing-masing. Berikut ini beberapa hal yang mungkin akan dijumpai sebagai hal yang berguna untuk diketahui tentang kebiasaan sosial ini di Inggris. Masyarakat Inggris umumnya cenderung agak kurang bersahabat dan akan membutuhkan waktu yang agak lama untuk dapat bergaul.
Meskipun diskriminasi rasial terlarang oleh hukum, akan tetapi kecemburuan berdasarkan ras tetap masih ada. Umumnya orang negro Afrika dan orang barat/Eropa lainnya lebih mudah diterima dibandingkan orang Asia (non India-Pakistan). Apabila mahasiswa menghadapi kejadian seperti ini, dianjurkan untuk tidak melayaninya dan sebaiknya dihindari saja.
Ada peribahasa yang terdapat di masyarakat Inggris yaitu bahwa “rumah seorang Inggris adalah kastelnya”, yang mencerminkan tentang daerah pribadi yang tidak dapat disentuh oleh orang lain. Pada dasarnya apabila mahasiswa bertempat tinggal atau diundang ke rumah seorang Inggris, mereka harus bertindak sesopan mungkin atau dengan kata lain mahasiswa haruslah, sebagai contoh, dapat datang tepat pada waktunya atau memberi keterangan apabila tidak dapat memenuhi hal tersebut.
Juga merupakan hal dituntut untuk selalu bertindak bersih, sebagai contoh, setelah mencuci, mandi dan sebagainya, semuanya harus kembali bersih seperti sediakala.
Memberikan/membawa suatu hadiah kecil apabila tinggal/bertamu ke rumah seorang Inggris merupakan kebiasaan yang umum dilakukan. Pemakaian nama pertama (nama kecil) apabila diketahui, umum dilakukan. Akan tetapi memanggil seseorang dengan nama familinya, lengkap dengan gelarnya lebih dianjurkan, sampai yang bersangkutan memintanya untuk memanggil nama pertamanya tersebut.
“Penduduk” Inggris sendiri terdiri banyak “bangsa” yang berasal dari Asia, Afrika dan Eropa sendiri. Pada umumnya hubungan dengan “bangsa” lain ini relatif lebih mudah daripada dengan penduduk aslinya. Hubungan antar bangsa dapat berlangsung dengan mudah pada saat berbagai kegiatan di universitas baik akademis maupun non-akademis.
Pertemuan/komunikasi yang reguler dengan berbagai bangsa ini dapat mengubah persepsi kita, dapat memperlancar pengungkapan pikiran dalam bahasa asing dan juga dapat memperluas cakrawala pemikiran tentang berbagai masalah. Seperti telah dikemukakan di atas, sikap “ketertutupan” bangsa Inggris melahirkan beberapa hal yang harus kita hindari.
Sebagai contoh, untuk bertamu, kita tidak boleh dengan begitu saja ke rumah seseorang tanpa perjanjian terlebih dahulu. Kita harus juga membiasakan untuk antri atau jangan mencoba untuk mendahului seseorang yang berada di depan kita untuk sesuatu keperluan yang sama. Pada sebagian besar tempat umum, merokok adalah suatu tindakan yang tidak dapat dilakukan.
Merokok hanya diperkenankan pada tempat-tempat yang sudah ditentukan. Beberapa hal lain yang perlu diketahui untuk tidak dilakukan di depan umum dapat diketahui pada berbagai buku rujukan untuk mengunjungi negara ini.
Gaya hidup masyarakat Inggris yang individualistis mengakibatkan berbagai kegiatan penduduk ini yang dalam suasana baru, sulit untuk dapat diterima oleh kebiasaan kita. Olahraga (banyak cabang) merupakan kegiatan, yang seolah-olah sudah merupakan kecanduan bagi seluruh masyarakat. Fasilitas olahraga, merupakan kecanduan bagi seluruh masyarakat. Fasilitas olahraga, bersama dengan pub, hampir terdapat di setiap pelosok negara ini. Tempat bersosialisasi yang paling umum adalah pub. Adalah kebiasaan untuk saling membelikan minum bagi teman yang diajak.
B. Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendididkan yang dilalui warga masyarakat inggris :
1. Sekolah Dasar (Usia 5 sampai 11)
• Enam tahun
• Tahun pertama dan kedua disebut "infants"
• Tahun ke-3 sampai ke-6 disebut "juniors"
Pendidikan wajib di Inggris dimulai dari usia 5 tahun dengan asar. Siswa naik dari kelas 1 sampai 6 tanpa ujian, meskipun ampuan mereka diuji di usia 7 tahun. Penekanan ada pada belajar secara praktikal gkan menghafal. Siswa belajar mata pelajaran inti seperti Inggris, tematika sains, juga pelajaran dasar seperti sejarah, geografi, musik, seni dan olahraga.
2. Sekolah Menengah Atas (Usia 11 sampai 16)
• Lima tahun
• Setiap tahunnya disebut "forms"
• Di form ke-4, siswa mulai belajar untuk ujian "GCSE" (di 9 atau 10 mata pelajaran)
• Ujian GCSE dilaksanakan di akhir form ke-5
Siswa memulai sekolah menengah pada usia 11 tahun, dimanamenjadi kewajiban untuk lima tahun berikutnya. Di setiap jenjangnya, siswa memperdalam pengetahuan mereka pada mata pelajaran inti dan ditambah setidaknya 1 bahasa asing. Di tahun ke-4, mereka mulai bersiap untuk mengikuti ujian-ujian yang disebut General Certificate of Secondary Education atau GCSE. Siswa akan diuji di 9 atau 10 topik GCSE yang mereka pilih.
A-Levels di Sekolah Menengah Atas (Usia 16 sampai 18)
• Dua tahun
• Tahun pertama disebut "Lower Sixth"; tahun kedua disebut "Upper Sixth".
• Siswa mulai mempelajari ujian "A-Level" mereka (dalam 3 atau 4 mata pelajaran)
• Ujian A-Level diadakan di akhir tahun pertama dan kedua, dimana nilai
akhir adalah gabungan dari nilai-nilai ini.
Setelah menyelesaikan ujian GCSE, siswa sekolah menengah dapat meninggalkan sekolah untuk bekerja, mengikuti program training di sekolah kejuruan atau teknik, atau melanjutkan 2 tahun lagi untuk menyiapkan diri bagi ujian masuk universitas, yang dikenal dengan "A-Levels."
Secara umum, siswa yang ingin masuk ke universitas akan belajar 3-4 subyek untuk ujian A-Levels. Ini kerap dilakukan di sekolah yang dinamakan Sixth Form Colleges. Makin tinggi nilai ujian A-Levels, makin baik peluang siswa untuk masuk ke universitas pilihannya.
Program Sarjana (Usia 18+)
• Tiga atau empat tahun
• Tahun ajaran dibagi dalam dua atau tiga term
• Gelar sarjana diberikan jika telah menyelesaikan
• Siswa mengambil jurusan yang sesuai dengan bidang program mereka
dan mengikuti ujian akhir
Ditingkat sarjana, siswa di Inggris dapat memilih jurusan "art" dan "sciences". Program biasanya berlangsung selama tiga tahun dimana selama itu siswa menyelesaikan pelajaran dan tutorial di bidang masing-masing. Siswa yang akan lulus biasanya harus mengikuti ujian akhir. Syarat penerimaan bagi siswa internasional termasuk kefasihan bahasa Inggris (min IELTS 6.0), tambahan 1 tahun sekolah menengah, dikenal dengan University Foundation Year atau nilai A-Level.
Pasca Sarjana dan PhD (Usia 21+)
• Satu sampai dua tahun
• Gelar Master atau MBA dianugerahkan setelah usai
• Siswa harus menyelesaikan tugas pelajaran, menulis tesis dan mengikuti ujian akhir
• Siswa pasca sarjana dapat meneruskan program doktoral atau PhD
Pelajaran universitas dapat diteruskan ke tingkat pasca sarjana. Gelas asca sarjana tradisional biasanya dibidang "Arts" (MA) atau "Sciences" (MSc). Gelar pasca sarjana yang makin populer adalah Masters in Business Administraion MBA).
Program Master berlangsung selama satu sampai dua tahun dan mengharuskan ujian dan tesis untuk syarat kelulusan. Bagi program tertentu, pengalaman dibidang riset dan bekerja dibutuhkan untuk mengikuti program doktoral, atau PhD, yang dapat berlangsung selama empat atau lima tahun di sekoalh dan riset serta disertasi.
Bagi kebanyakan program pasca sarjana dan doktoral, siswa international wajib memiliki gelar sarjana yang diakui dan kefasihan bahasa Inggris (IELTS 6.5).Untuk program MBA, Anda juga diwajibkan memiliki pengalaman kerja selama min. dua tahun.
Belum lama ini (1993-1995) telah terjadi perubahan sistem pendidikan di Inggris yang menyebabkan sebagian besar politeknik (yang umumnya dimiliki oleh Pemda) berubah bentuknya menjadi Universitas, misalnya: Leeds Polytechnic berubah menjadi Leeds Metropolitan University. Hal ini perlu dicermati bagi mereka yang akan memiliki universitas, karena secara umum mutu universitas bias dikatakan lebih baik dibanding politeknik, terutama untuk aspek-aspek akademiknya. Seperti diketahui politeknik di Inggris juga lebih menekankan pada sisi praktek program (professional).
Agar lebih jelas lagi penulis akan menguraikan bagaimana system sekolah tinggi di Inggris.
C. Struktur dan Organisasi
Seperti juga di Indonesia, struktur pendidikan tinggi di Inggris terdiri dari universitas, fakultas, department (jurusan) dan bagian (subdepartment). Disamping itu terdapat lembaga-lembaga atau pusatpusat (institute, centre) ada yang langsung berada di bawah universitas, fakultas bahkan jurusan. Universitas dipimpin oleh seorang chancellor yang biasanya diberikan pada orang-orang terhormat/keluarga kerajaan, akan tetapi kegiatan sehari-hari dilakukan oleh vice chancellor.
Wewenang fakultas hanya mengurus administrasi pendidikan, seperti pendaftaran mahasiswa baru dan sebagainya. Wewenang penerimaan itu sendiri dan penyelenggaraan pendidikan pada umumnya ada pada jurusan, terutama subdepartmnet (laboratorium/bagian). Bagian (sub-department) sangat berperanan dalam struktur pendidikan tinggi ini. Bagian ini merupakan pengelola satu bidang ilmu yang diketuai (pada umumnya) oleh seorang profesor, dan hanya ada satu profesor dalam satu bagian. Seluruh kegiatan pendidikan dan pengawasan penelitian dikelola oleh bagian. Ketua jurusan adalah seorang profesor yang mengelola administrasi pendidikan, penelitian dan seminar.
Mahasiswa yang mengikuti kuliah program S2 waktu penuh (full time student) biasanya membutuhkan (satu atau dua tahun) untuk menyelesaikan program tersebut. Sedang mahasiswa waktu sebagian (part time) dalam dua tahun hingga 3 tahun. Akan tetapi ini tidak berarti hanya satu atau dua tahun akademi yang terdiri dari 9 bulan/tahunnya. Kebanyakan program ini berakhir selama 12, 15, 21 atau 24 bulan dan kadang-kadang mahasiswa harus melaksanakan penelitian atau pekerjaan proyek selama waktu liburan yang panjang 25 untuk melengkapi persyaratan untuk sesuatu gelar. Akan tetapi untuk mahasiswa yang melaksanakan pascasarjana diploma atau certificate biasanya melaksanakan program ini selama 9 atau 12 bulan.
Dibawah jurusan umumnya terdapat laboratorium-laboratorium atau unit pendukung lainnya seperti studio, ruang gambar yang masing –masing diatur dalam kendali jurusan. Di tingkat universitas biasanya ada bagian administrasi (Administration Office) yang mengurusi administrasi, termasuk pembayaran uang kuliah dan urusan-urusan wisuda. Termasuk yang juga disediakan oleh universitas bagi mahasiswa asing adalah Overseas Student Advisor dan Accommodation Office yang terakhir ini untuk urusan akomodasi/tempat tinggal/asrama sedang yang pertama terkait dengan urusan keimigrasian, hukum atau masalah politik yang menimpa mahasiswa.
Hampir seluruh universitas melaksanakan program pendidikan strata 1, 2 dan 3, dan juga program post doctoral bagi para peneliti, demikian juga yang berlaku di politeknik dan SCI. Namun perlu dicermati ada beberapa yang belum mampu menyelenggarakan program doktor (misalnya hanya sampai M.Phil.).
- Syarat-syarat Penerimaan Mahasiswa Pascasarjana
Secara umum, syarat-syarat penerimaan mahasiswa pascasarjana adalah sebagai berikut:
a) Paling tidak ada dua orang yang memberikan rekomendasi tentang kemampuan akademik mahasiswa untuk mampu bekerja menyelesaikan studi sampai berhasil. Alamat orang pemberi rekomendasi ini harus jelas, sehingga fakultas/departemen dapa menghubungi untuk mendapat penjelasan yang lebih terinci tentang latar belakang, keinginan, kualifikasi calon tersebut.
b) Lembaga pendidikan di Inggris mengisyaratkan kemampuan bahasa Inggris alon yang memadai yang ditujukan oleh nilai yang diperoleh calon dari ujian bahasa Inggris yang dilaksanakan oleh British Council. Apabila nilai ujian ini lebih rendah dari yang disyaratkan oleh lembaga pendidikan tinggi tersebut, maka atas rekomendasi petugas British Council, mahasiswa dapat mengikuti kursus bahasa Inggris yang intensif di Inggris.
Biasanya penerimaan program master bisa dilakukan dengan syarat nilai ELTS 5 atau lebih. Untuk doktor biasanya lebih tinggi misalnya 5,5 atau 6,0.
Ada kemungkinan pendaftar yang nilainya mendekati batas bisa mengambil kursus Inggris sebelum kuliah dimulai. Biasanya ada pilihan untuk 3, 2 atau 1 bulan kursus. Kursus ini bisa di universitas yang sama atau di universitas lain yang ditunjuk. Tetapi program ini terpisah dan harus membayar sendiri.
c) Lembaga pendidikan tinggi di Inggris menginginkan jaminan keuangan calon mahasiswa dalam bentuk surat pernyataan dari sponsor yang mengirimkan mahasiswa tersebut. Surat pernyataan ini juga meliputi pernyataan bahwa jumlah biaya yang tersedia tersebut cukup sampai akhir program pendidikan.
E. Kalender Akademik
Pada umumnya tahun akademik dimulai bulan September atau Oktober. Tahun akademik ini dibagi atas tiga terms atau musim. Setiap term, di universitas, terdiri dari 8 - 12 minggu. Pada politeknik dan college waktu term agak lebih panjang. Waktu term ini adalah sebagai berikut:
- Term I : September – Desember
- Term II : Januari – Maret
- Term III : April - Juni/Juli
Pada beberapa lembaga pendidikan tertentu (sebagai contoh: University of Stirling, (untuk beberapa bidang studi tertentu) dan City University, tahun akademik berlangsung selama 2 semester tiap tahun dan dimulai pada bulan September. Sebagai dampak perubahan sistem pendidikan di Inggris, banyak universitas yang beralih dari term ke semester. Universitas-universitas di Skotlandia telah menggunakan sistem semester sebelumnya (1980- an). Namun dalam pelaksanaannya ada yang satu tahun 2 semester masing-masing 6 bulan tetapi ada juga yang pengertian semesternya berbeda.
Di beberapa universitas di England seperti Leeds, pengertian semester satu adalah Oktober - akhir Januari dan semester dua adalah Februari - akhir Juni. Perbedaan dengan system term adalah ujian pada sistem semester dilakukan pada tiap akhir semester. Periode Juli - September adalah untuk menyelesaikan tesis.
Waktu perkuliahan mengikuti hari kerja dari hari Senin sampai dengan hari Jum’at. Satu jam kuliah adalah satu jam tatap muka. Ketentuan kredit semester agak sulit untuk dijelaskan di sini. Pada umumnya, sesuai dengan pembagian tahun akademik dalam term, maka ketentuan satu kredit semester adalah 16 jam tatap muka tiap semester seperti yang berlaku di Indonesia sulit untuk dibandingkan.
Untuk yang sistem semester (sistem baru), pengertian satu unit kredit adalah usaha belajar dalam waktu 10 jam tiap semester pada periode kuliah sekitar 12 minggu. Untuk sistem lama/dengan term ujian mata kuliah dilaksanakan pada akhir tahun kuliah untuk seluruh mata kuliah program tersebut (setelah 2-3 terms). Sedang untuk sistem semester, ujian dilakukan di akhir semester 1 dan semester 2.
Baik yang sistemterm maupun semester, sebelum ujian selalu didahului oleh periode “tenang”, biasanya 1 - 2 minggu yang disebut revision. Untuk revision ini biasanya mahasiswa mengerjakan soal-soal tahun-tahun sebelumnya yang bisa diperoleh melalui bagian dokumentasi soal – soal di Administrasi Universitas. Ujian dilaksanakan secara tertulis pada akhir term ketiga jika tanpa tesis atau akhir term 2 yang dengan tesis. Ujian diberikan dalam bentuk yang disebut papers.
Setiap paper berisi soal yang berasal dari mata ajaran yang sejenis. Mahasiswa dapat memilih beberapa papers untuk dikerjakan dari sejumlah tertentu papers yang diberikan. Bentuk ujian adalah esai, tidak ada soal pilihan berganda. Setelah ujian tertulis, dan setelah mahasiswa menyerahkan disertasinya atau laporan pekerjaan proyeknya, mahasiswa mengikuti ujian lisan dengan pengujinya seorang yang berasal dari universitas lain (external examiner).
F. Alokasi Waktu
Strategi keberhasilan dalam menempuh studi lanjut adalah dalam mengatur alokasi waktu. Ini harus disesuaikan dengan course yang diambil. Termasuk alokasi pada masa kuliah maupun liburan. Meskipun mungkin terdapat variasi antar mahasiswa, namun secara umum bobot mata kuliah (dalam credit) mencerminkan waktu yang dibutuhkan untuk menguasainya. Peserta program perlu untuk mempelajari course handbook untuk mengetahui bobot tiap-tiap mata kuliah.
Sebagai contoh mata kuliah Transport Planning and Policy (di ITS, eeds) berbobot 15 credit (semester 1) memerlukan alokasi waktu: kuliah 20 jam, seminar 15 jam, coursework 40 jam (berbobot 50%, sisanya ujian 50%) dan lain-lain (belajar mandiri, literature search) 75 jam. Jadi totalnya adalah 150 jam untuk 15 credit. Jika dalam 1 semester terdapat total ± 14 minggu maka per minggu sekitar 10-11 jam untuk 1 mata kuliah. Mata kuliah yang lain memiliki bobot 5 dan 10 credit.
G. Evaluasi
Untuk Jenjang MSc. Mahasiswa dituntut untuk menempuh sejumlah tertentu beban kuliah, misalnya di Leeds 120 credit yang terdiri dari (1) 50 credit modul wajib (compulsory) semester 1 (2) 40 credit untuk modul pilihan (optional)
semester 2 dan (3) 30 credit untuk disertasi.
Batas minimum kelulusan bisa berbeda antar universitas/program. Sebagai contoh untuk MSc di Leeds (Transport) adalah minimum 40% pada masingmasing modul maupun disertasi tetapi keseluruhan rata-rata tertimbang (120 credit) melebihi 50%. Untuk mencapai tingkat Distinction, nilai rata-rata untuk mata kuliah dan disertasi 70%. Persyaratan untuk meneruskan ke jenjang Doktor biasanya sedikit di bawah syarat Distinction.
H. Penggunaan Bahasa
Seperti telah dikemukakan di atas, penguasaan bahasa Inggris yang baik merupakan persyaratan utama untuk dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi di Inggris. Hasil tes bahasa Inggris yang dilakukan oleh perwakilan British Council harus mencapai nilai tertentu untuk memenuhi persyaratan tersebut. Tes bahasa Inggris meliputi penguasaan tata bahasa, penguasaan kata-kata, kemampuan membaca dan menulis dalam bahasa Inggris, dan wawancara dalam bahasa Inggris. Mahasiswa disamping penguasaan bahasa juga perlu untuk membiasakan dengan dialek setempat untuk memperlancar komunikasi sehari-hari. Tetapi bahasa dalam kampus boleh dikatakan standard.
I. Penggunaan Berbagai Fasilitas
Perpustakaan juga menyediakan kemudahan untuk mendapatkan suatu materi tertentu, yaitu fasilitas computer search yang dapat dipergunakan dengan persetujuan supervisor. Hasil computer search adalah suatu keluaran yang berisi seluruh judul, nama jurnal, tahun penerbitan dan penulis tentang materi tersebut, yang terdapat baik di perpustakaan setempat, dan juga di perpustakaan lain yang melakukan kerjasama (pada umumnya adalah British Library di London).
Fasilitas inter library loan dapat juga dipergunakan untukmemperoleh materi yang tidak berada di perpustakaan setempat dengan rekomendasi supervisor. Dari fasilitas ini akan diperoleh fotokopi materi yang berasal dari perpustakaan lain tersebut. Kafetaria dan kantor/toko penjualan benda pos pada umumnya terdapat di setiap universitas.
Demikian juga dengan poliklinik dan fasilitas olahraga lainnya. Pemakaian fasilitas yang terakhir ini pada umumnya harus melalui suatu pemesanan terlebih dahulu. Pada umumnya setiap universitas menyediakan suatu seksi/lembaga councelling Post graduate office/PC tutor. Fasilitas ini dapat dipergunakan oleh setiap mahasiswa yang mengalami kesulitan baik dalam pendidikan, pemerintahan, pribadi, kewarganegaraan, dan sebagainya.
Fasilitas akomodasi/asrama pada umumnya tersedia di setiap universitas. Pengajuan untuk mendapatkan fasilitas pada umumnya dilakukan bersamaan dengan waktu pendaftaran untuk memasuki universitas tersebut. Pada umumnya fasilitas komputer tersedia di setiap universitas. Fasilitas ini dapat dipergunakan setiap saat selama program pendidikan setelah mahasiswa mendapat kartu pemakaian dari pusat komputer dengan rekomendasi supervisor.
J. Beasiswa
Bagi mahasiswa Indonesia, pada umumnya pemerintah Inggris menawarkan beasiswa melaui British Council misalnya chevenge. Berbagai lembaga internasional publik maupun swasta juga menawarkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Inggris misalnya Guiness, Ove Arup. Bagi mahasiswa yang telah berada di Inggris juga berkesempatan berkompetisi mendapatkan beasiswa yang ditawarkan melalui universitas atau lembaga pendidikan atau swasta yang lain.
Pemerintah Indonesia dengan melalui World Bank Loan baik melalui Departemen P dan K ataupun BPPT menyediakan beasiswa untuk dosen perguruan tinggi ataupun para peneliti dari instansi lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seluruh kegiatan akademik ini dapat dilaksanakan sesuai dengan program yang telah direncanakan apabila setiap mahasiswa dapat mengikuti atau melaksanakan semua kegiatan tepat pada waktu. Untuk itu perlu membiasakan diri membuat jadwal kegiatan mandiri dan menetapkan target-target pencapaian. Untuk beberapa kegiatan, suatu kerja keras, baik dalam penelusuran rujukan, diskusi, pemecahan masalah, pekerjaan laboratorium perlu dilakukan.
Waktu kegiatan tidak harus lagi dibatasi hari/jam kerja yang lazim. Selain itu suatu pengaturan waktu merupakan hal yang mutlak diperlukan, terutama bagi mahasiswa yang melakukan penelitian, yang pada umumnya tidak terikat oleh program-program yang terjadual. Analisis pekerjaan yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan perlu dilakukan setiap akan memulai suatu kegiatan baru.
Daftar pustaka
Agusti Syah Nur, (2001), Perbandingan system pendidikan, Bandung : Lubuk Agung.
H.A.R Tilaar, (1994), Manajemen Pendidikan Nasional, Bandung : Rosdakarya.
Ary, G. (1996). Administrasi Sekolah:administrasi pendidikan Mikro. Jakarta: rineka Cipta
Atmodiwirto, Soebagio, 2000 Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Ardadizya jaya.
Engkoswara. (1987). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta :Dirjen Dikti Depdikbud.
, 1991. The Student’s Guide to Graduate Study in the UK.
Hobson publishing PLC. London.
, 1990. Higher Education in the UK., Longman Pub. London
, 1990. Studying and Living in Britain, 1990. Northcote House
Pub. Lbt, Plymouth.
http://www.ef.co.id/master/bc/destinations/uk/education.asp#p1