Sabtu, 16 Oktober 2010

BAB I
PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
Negara Rusia (dahulunya Uni Soviet)(1) merupakan salah satu Negara di bagian Eropa Timur dan Utara Asia. Dahulunya Negara ini tergabung ke dalam Uni Soviet, namun setelah Uni Soviet bubar, maka Rusia mewarisi wilayah terbesar dari Uni Soviet (malah bias dikatakan pewaris terbesar Uni Soviet).
Negara ini dahulunya menganut paham komunisme pada waktu tergabung dalam Uni Soviet. Namun, pernah menjadi Negara Adi Daya selain Amerika Serikat yang pada masanya merupakan salah satu Negara kuat berkat Sumber Daya Manusia yang bagus.
Rusia, sebagai mana layaknya Negara-negara lainnya sangat memperhatikan bidang pendidikan. Pendidikan di Rusia dumilai sejak berumur 1 tahun pada Play Group sampai perguruan tinggi yang menyediakan Program Doktoral.

  1. RUMUSAN MASALAH
Pada makalah ini, akan dibahas mengenai Sistem dan Jenjang Pendidikan di Rusia.


  1. TUJUAN PENYUSUNAN MAKALAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Perbandingan Pendidikan.



















BAB II
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN DI ASIA
Federasi Rusia / Rusia, adalah sebuah negara yang membentang dengan luas di sebelah timur Eropa dan utara Asia. Dengan wilayah seluas 17.075.400 km², Rusia adalah negara terbesar di dunia. Wilayahnya kurang lebih dua kali wilayah Republik Rakyat Cina (Tiongkok; RRT), Kanada atau Amerika Serikat. Penduduknya menduduki peringkat ketujuh terbanyak di dunia setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Indonesia, Brasil, dan Pakistan.
Negara ini dahulu pernah menjadi negara bagian terbesar Uni Soviet. Rusia adalah ahli waris utama Uni Soviet; negara ini mewarisi 50% jumlah penduduk, 2/3 luas wilayah, dan kurang lebih 50% aset-aset ekonomi dan persenjataannya.
Saat ini Rusia berusaha keras untuk meraih status sebagai negara adidaya lagi. Meskipun Rusia adalah negara penting, tetapi statusnya masih jauh dibandingkan dengan status Uni Soviet dulu.
Pendidikan di Rusia disediakan oleh negara dan diatur oleh Departemen Pendidikan Federal. Daerah mengatur pendidikan mereka dalam yurisdiksi yang berlaku dalam kerangka undang-undang federal. Pada tahun 2004 belanja negara untuk pendidikan sebesar 3,6% dari APDB, atau 13% dari anggaran negara konsolidasi.

Sistem pendidikan di Rusia meliputi taman kanak-kanak (playgroup, sejak usia bayi 1 tahun sampai taman kanak-kanak lanjut sejak usia 3 tahun), sekolah menengah (sejak usia 6 tahun), "gimnasium" (semacam sekolah menengah dengan kurikulum yang lebih luas), sekolah dan sekolah kejuruan, perguruan tinggi (institut, universitas dan akademi).
Sekolah menengah terdiri dari 4 tahun sekolah dasar, 5 tahun sekolah menengah utama dan 2 tahun sekolah menengah penuh / kejuruan. Ada sekolah menengah khusus di mana mata pelajaran tertentu diutamakan, misalnya bahasa, matematika, fisika dan lain-lain. Sejumlah perguruan tinggi mengikuti sistem Barat dan mempunyai dua peringkat: BA (4 tahun) dan MA (2 tahun) tetapi kebanyakannya tetap sesuai sistem lama yaitu tanpa gelar BA dan MA (para tamatan diberi kualifikasi saja, misalnya guru sekolah, penerjemah, insinyur dan lain-lain) dengan tempo pelajaran 5-6 tahun. Jumlah universitas negeri (1994) ialah lebih dari 40, disertai 80 universitas khusus (teknik, medis, keguruan, pertanian) yang dulu bertaraf institut saja dan lebih dari 30 universitas swasta.







  1. PENDIDIKAN PRA-SEKOLAH
Pendidikan pra-sekolah dinamakan dengan Play Group dimulai dari usia 1-3 tahun. Kemudian, setelah itu dilanjutkan dengan Taman Kanak-Kanak (TK) untuk usia 3-6 tahun. Pendidikan ini tidak seperti sekolah, dan diselenggarakan oleh daerah atau pemerintah setempat.
Beberapa daerah seperti Moskow mengambil kebijakan untuk membiayai pendidikan prasekolah ini. Namun pada tahun 2004, pemerintah Pusat Rusia telah mengambil kebijakan untuk memberiukan bantuan kepada daerah untuk menyelenggarakan pendidikan pra-sekolah ini secara gratis

  1. PENDIDIKAN MENENGAH
Pendidikan menengah merupakan pendidikan wajib yang diselenggarakan oleh Negara. Pendidikan dasar berlangsung selama 9 tahun dengan dua tingkatan yaitu 4 tahun sekolah dasar dan 5 tahun sekolah menengah utama. Sekolah dasar (di Indonesia setingkat SD) adalah pendidikan dasar yang wajib dijalani oleh setiap anak, sebagaimana pendidikan SD di Indonesia kurikulum yang diajarkan mash bersifat keterampilan dasar.
Sama halnya dengan pendidikan menegah utama (setingkat SLTP di Indonesia) kurikuljm juga masih mengarah kepada hal yang bersifat umum dan mendasar).
Sampai pada jenjang ini, pemerintah menyediakan pendidikan Gratis bagi institute /lembaga pendidikan milik pemerintah.

  1. PENDIDIKAN LENGKAP SEKUNDER DAN KEJURUAN
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, para siswa memiliki dua pilihan. Apakah ingin melanjutkan ke jenjang pendidkan lengkap sekundur atau kejuruan. Pada pendidikan lengkap sekunder, siswa harus menyelesaikan pendidikan selama dua tahun, untuk mendapatkan sertifikat. Setelah itu siswa dibenarkan untuk masuk ke jenjang Perguruan Tinggi /universitas dengan Sertifikat yang diperolehnya. Sertifikat yang diperoleh adalah Attestat o Srednem (Polnom) Obshchem Obrasovanii.
Atau siswa juga dibenarkan untuk masuk ke sekolah kejuruan. Sekolah ini menyediakan system pendidikan kejuruan setingkat Diploma dengan lama pendidikan yaitu 4 tahun. Pada jenjang ini, siswa diberikan kurikulum yaitu mengarah kepada komponen pelatihan kerja. Pada jenjang pendidikan ini siswa diberikan sertifikat non-gelar setingkat Diploma. Dan selesai mengikuti pendidikan ini, siswa dapat langsung terjun ke dunia kerja ataupun dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi, jika diinginkan.




  1. PENDIDIKAN TINGGI
Pendidikan tinggi di Rusia dapat diikuti oleh lulusan dari Pendidikan Lengkap Sekunder ataupun lulusan dari Sekolah Kejuruan. Untuk lulusan dari Pendidikan Lengkap Sekunder, jenjang pendidikan tinggi adalah sebagai berikut :
Tingkat Universitas Tahap Pertama : Tahap pertama terdiri dari paling sedikit dua tahun dari program studi pendidikan tinggi. Setelah menyelesaikan studi, siswa mendapatkan peringkat Diploma O Nepolnom Vysshem Obrazovanii yang entitles (non-gelar) atau sama dengan lulusan Sekolah Kejuruan untuk memperoleh pekerjaan, atau melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.
Pendidikan tinggi Dasar atau disebut Bakalavr, adalah pendidikan setingkat Sarjana di Rusia, yang ditempuh dalam waktu lebih kurang 4 tahun. Bakalavr / Bachelor's). Kurikulum dijabarkan dalam program-program yang sesuai dengan Negara yang mengatur Standarisasi Pendidikan 50% dari isi, yang lainnya 50% dikembangkan oleh universitas.
Termasuk program profesional dan khusus di Sains, yang Insani sosioekonomi dan disiplin, pelatihan profesional, menyelesaikan penelitian karya / proyek dan duduk untuk ujian akhir Negara. Setelah mendapat gelar Bakalavr, siswa diperkenankan untuk memasuki program Magistr atau melanjutkan program-program studi dalam rangka program-program yang Spesialis Diploma. 
Pendidikan tingkat selanjutnya bagi lulusan Bakalavr adalah program Engineer (spesialis) atau program Magister. Pada program Engineer, lulusan Bakalavr harus menyelesaikan pendidikan selama 1 tahun, jenjang ini kalau di Indonesia dinamakan jalur pendidikan profesi. Sementara kalau pendidikan Magister, lulusan Bakalavr harus menyelesaikan pendidikan selama 2 tahun dengan gelar Magistr.
Menyelesaikan jenjang pendidikan ini, lulusan Magistr diberikan peluang untuk meneruskan program Kandidat Nauk / Aspirantura. Ini merupakan jenjang pendidikan setingkat Doktoral, selama lebih kurang 3 tahun. Dan akan diberikan gelar Ph.D atau Doktor setelah menyelesaikan Disertasi dan dipertahankan di hadapan umum.
Pendidikan tingkat tertinggi atau setingkat Profesor di Indonesia bias ditempuh oleh Doktor / Kandidat Nauk selama jangka waktu tidak tetap. Ini merupakan gelar ilmiah yang diberikan setelah adanya persiapan ilmiah umum dan mendapat pembelaan dari promotor.





BAB III
PENUTUP
Pendidikan di Rusia pada hakikatnya hamper sama dengan pendidikan di Negara-Negara Eropa dan Asia. Namun pendidikan di Rusia tetap memiliki cirri khas tersendiri. Jenjang pendidikan di Rusia meliputi :
  1. Pendidikan Pra-Sekolah
Meliputi Play Group (usia 1-3 tahun) dan Taman Kanak-Kanak (3-6 Tahun), dan dikelola oleh Daerah atau pemerintah setempat, dibiayai Negara kecuali swasta.
  1. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah dibagi menjadi pendidikan dasar (setingkat SD) dimulai dari usia 6-10 tahun selama 4 tahun. Setelah itu dilanjutkan kepada Sekolah Menegah Utama selama 5 tahun. Pendidikan ini dibiayai oleh Negara secara gratis kecuali institute swasta.
  1. Pendidikan Lengkap Sekunder dan Kejuruan
Jenjang ini merupakan kelanjutan dari jenjang pendidikan menengah, yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu pendidikan Lengkap Sekunder yang dijalani selama 2 tahun dan lulusannya mendapatkan Sertifikat dan dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Sedangkan Sekolah kejuruan disediakan untuk menjadikan lulusan yang siap bekerja, dilaksanakan selama 4 tahun dan lulusan mendapatkan gelar setingkat Diploma (tetapi gelar tidak disebutkan), dan dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
  1. Perguruan Tinggi
Pendidikan tinggi dapat diikuti oleh Lulusan Sekolah Lengkap Sekunder dengan Sertifikat. Jenjang yang diikuti adalah tingakt Universitas awal selama 2 tahun dengan diberikan pengekuan setinkat Diploma. Dan dilanjutkan dengan pendidikan Bakalavr / Bachelor atau setingkat Sarjana. Pada jenjang ini, llusan Sekolah Kejuruan dpaat langsung mengikutinya. Pendidikan ini dilaksanakan selama 4 tahun ,dan lulusan diberikan gelar Bakalavr.

Selanjutnya adalah jenjang pendidikan Magistr dan Profesi yang masing-masing selama 2 tahun dan 1 tahun. Kemudian ada pula pendiidkan setingkat Doktoral dan Profesor.

 DAFTAR PUSTAKA


PENDIDIKAN DI INGGRIS

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Studi perbandingan pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan system pendidikan Negara tertentu, terutama yang berhubungan dengan kelebihan yang terjadi pada system pendidikan negara tersebut.
Untuk itulah pada kesempatan kali ini penulis mencoba menguraikan perbandingan pendidikan terhadap Negara di kawasan Asia, khususnya yang meliputi Negara  Inggris.
Makalah ini ditulis atas dasar kajian pustaka, dari berbagai sumber yang relevan, untuk itu mengingat keterbatasan penulis, makalah ini masih diperlukan sumbangan dan saran dari pembaca umumnya, serta dari dosen pembina mata pelajaran khususnya. Namun demikian penulis telah berusaha untuk menyajikan makalah ini semaksimal mungkin sehingga diharapkan akan dapat menambah bahan, dan kajian penulis tentang pemahaman system pendidikan ketiga Negara ini.

B.           Tujuan Penulisan
Penulis tertarik untuk mengkaji Negara ini, dikarenakan Negara Inggri ini memiliki kemajuan yang begitu pesat dalam sektor industri, khususnya industri otomotif dan elektronik. Kemajuan ini tidak terlepas dari kemajuan pendidikan di Negara ini, terutama dalam penguasaan teknologi industri.

 BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengenalan Negara dan Rakyat Inggris
Bab berikut ini menggambarkan lebih luas tentang negara Inggris dan masyarakatnya serta hal-hal keseharian yang akan sering dijumpai oleh mahasiswa selama masa pendidikannya di negara ini.
a)     Pengenalan Alam
Inggris termasuk daerah beriklim sub tropis dengan 4 musim yang sangat nyata. Negara ini merupakan negara kepulauan dengan dua pulau terbesar yaitu pulau Inggris (British isle) dan bagian utara pulau Irlandia (Irland isle) dan beberapa pulau kecil lainnya. Suhu pada masing-masing musim sangat berbeda demikian juga kelembaban udaranya. Kabut sering terjadi terutama di Inggris bagian selatan pada musim tertentu.
Curah hujan cukup tinggi dan tersebar sepanjang tahun. Adalah wajar untuk selalu siap dengan pakaian tahan hujan. Sebagian besar negara ini merupakan dataran rendah dengan beberapa perbukitan, dan tidak ada gunung yang berukuran tinggi. Suhu pada musin dingin berkisar antara 0°-7° dengan salju yang umumnya tidak terlalu tebal di selatan hingga tebal di Skotlandia. Musim panas di selatan bisa cukup panas 18°-26° sementara di utara bisa lebih sejuk.

b)       Sejarah Singkat,
Bentuk Negara dan Undang-undang Inggris merupakan negara demokrasi yang berbentuk kerajaan yang berparlemen. Kenyataannya, monarki, yang sekarang adalah Ratu Elizabeth II, mempunyai kekuasaan politik yang sangat kecil, meskipun dia tetap memegang gelar sebagai kepala negara, dan memainkan suatu bagian yang resmi dalam proses berpolitik.
Sebagai contoh ratu selalu membuka setiap pembukaan siding parlemen dengan suatu pidato yang dipersiapkan yang berisi garis besar program pemerintah untuk legislasi, dan tanda tangan ratu tetap dibutuhkan untuk seluruh peraturan.
Kekuasaan politik di tangan pemerintah yang dipilih (dikepalai oleh seorang Perdana Menteri dan Kabinet) didasarkan pada kekuatan dukungan yang ada di parlemen. Selama abad ini, pemerintahan selalu dibentuk oleh salah satu dari ketiga partai politik utama yaitu partai buruh, konservatif dan liberal-demokrat. Pemerintahan koalisi jarang terjadi dalam sejarah politik Inggris. Ada juga dua partai nasional satu di Wales (Plaid Cymru) dan satu di Scotland (The Scotish National Party), seperti juga beberapa partai nasional di Irlandia Utara.
Parlemen terdiri dari dua bagian (chamber/house) yaitu House of Common dan House of Lord. House of Lord terdiri dari lord Spiritual dan Lord Temporal. Lord Spiritual terdiri para pemimpin gereja, sedangkan  ord emporal adalah keturunan bangsawan kerajaan dari perserikatan kerajaan  United Kingdom). Ratu yang bertindak dengan nasihat perdana menteri, menganugerahkan gelar kebangsawanan ini, biasanya pengakuan atas jasanya terhadap negara atau berbagai kegiatan lain yang menguntungkan bagi negara, akan tetapi yang tidak ingin menjadi anggota parlemen. House of Common sebenarnya adalah yang berperanan dalam sistim politik Inggris.
Anggotanya dipilih oleh rakyat. House of Common beranggotakan 650 orang yang tetap dan digaji, yang setiap anggota ini mewakili suatu lingkungan atau daerah (constituency). Anggota parlemen ini (MP) harus memenangkan pemilihan di daerahnya paling sedikit sekali dalam lima tahun suatu pemilihan umum. Ketua partai politik memenangkan mayoritas dalam pemilihan umum tersebut (saat ini Partai Conservative) diminta oleh ratu untuk membentuk kabinet, dan dalam lima tahun, atau sesuai dengan keinginan pemerintah yang berkuasa, atau pemerintah telah kehilangan mayoritasnya dalam House of Common, harus melakukan pemilihan umum kembali.
Partai minoritas yang terbesar (sekarang partai buruh), secara resmi menjadi partai oposisi dan mempunyai pemimpin sendiri dan suatu “kabinet bayangan”. Inggris (Briatin/United Kingdom) adalah suatu kerajaan yang terdiri dari empat negara (countries) yang sangat berbeda yaitu: England, Scotland, Wales dan Irlandia Utara. Meskipun merupakan bagian dari suatu sistim politik dan ekonomi yang sama (UK), setiap negara ini memiliki identitas kebudayaan sendiri. Namun demikian bahasa nasionalnya adalah sama.

c)      Norma Sosial dan Pergaulan Antar Bangsa
Setiap negara mempunyai kebiasaan sosialnya masing-masing. Berikut ini beberapa hal yang mungkin akan dijumpai sebagai hal yang berguna untuk diketahui tentang kebiasaan sosial ini di Inggris. Masyarakat Inggris umumnya cenderung agak kurang bersahabat dan akan membutuhkan waktu yang agak lama untuk dapat bergaul.
Meskipun diskriminasi rasial terlarang oleh hukum, akan tetapi kecemburuan berdasarkan ras tetap masih ada. Umumnya orang negro Afrika dan orang barat/Eropa lainnya lebih mudah diterima dibandingkan orang Asia (non India-Pakistan). Apabila mahasiswa menghadapi kejadian seperti ini, dianjurkan untuk tidak melayaninya dan sebaiknya dihindari saja.
Ada peribahasa yang terdapat di masyarakat Inggris yaitu bahwa “rumah seorang Inggris adalah kastelnya”, yang mencerminkan tentang daerah pribadi yang tidak dapat disentuh oleh orang lain. Pada dasarnya apabila mahasiswa bertempat tinggal atau diundang ke rumah seorang Inggris, mereka harus bertindak sesopan mungkin atau dengan kata lain mahasiswa haruslah, sebagai contoh, dapat datang tepat pada waktunya atau memberi keterangan apabila tidak dapat memenuhi hal tersebut.
 Juga merupakan hal dituntut untuk selalu bertindak bersih, sebagai contoh, setelah mencuci, mandi dan sebagainya, semuanya harus kembali bersih seperti sediakala.
Memberikan/membawa suatu hadiah kecil apabila tinggal/bertamu ke rumah seorang Inggris merupakan kebiasaan yang umum dilakukan. Pemakaian nama pertama (nama kecil) apabila diketahui, umum dilakukan. Akan tetapi memanggil seseorang dengan nama familinya, lengkap dengan gelarnya lebih dianjurkan, sampai yang bersangkutan memintanya untuk memanggil nama pertamanya tersebut.
“Penduduk” Inggris sendiri terdiri banyak “bangsa” yang berasal dari Asia, Afrika dan Eropa sendiri. Pada umumnya hubungan dengan “bangsa” lain ini relatif lebih mudah daripada dengan penduduk aslinya. Hubungan antar bangsa dapat berlangsung dengan mudah pada saat berbagai kegiatan di universitas baik akademis maupun non-akademis.
Pertemuan/komunikasi yang reguler dengan berbagai bangsa ini dapat mengubah persepsi kita, dapat memperlancar pengungkapan pikiran dalam bahasa asing dan juga dapat memperluas cakrawala pemikiran tentang berbagai masalah. Seperti telah dikemukakan di atas, sikap “ketertutupan” bangsa Inggris melahirkan beberapa hal yang harus kita hindari.
Sebagai contoh, untuk bertamu, kita tidak boleh dengan begitu saja ke rumah seseorang tanpa perjanjian terlebih dahulu. Kita harus juga membiasakan untuk antri atau jangan mencoba untuk mendahului seseorang yang berada di depan kita untuk sesuatu keperluan yang sama. Pada sebagian besar tempat umum, merokok adalah suatu tindakan yang tidak dapat dilakukan.
Merokok hanya diperkenankan pada tempat-tempat yang sudah ditentukan. Beberapa hal lain yang perlu diketahui untuk tidak dilakukan di depan umum dapat diketahui pada berbagai buku rujukan untuk mengunjungi negara ini.
Gaya hidup masyarakat Inggris yang individualistis mengakibatkan berbagai kegiatan penduduk ini yang dalam suasana baru, sulit untuk dapat diterima oleh kebiasaan kita. Olahraga (banyak cabang) merupakan kegiatan, yang seolah-olah sudah merupakan kecanduan bagi seluruh masyarakat. Fasilitas olahraga, merupakan kecanduan bagi seluruh masyarakat. Fasilitas olahraga, bersama dengan pub, hampir terdapat di setiap pelosok negara ini. Tempat bersosialisasi yang paling umum adalah pub. Adalah kebiasaan untuk saling membelikan minum bagi teman yang diajak.
B.           Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendididkan yang dilalui warga masyarakat inggris :
1.            Sekolah Dasar (Usia 5 sampai 11)
• Enam tahun
• Tahun pertama dan kedua disebut "infants"
• Tahun ke-3 sampai ke-6 disebut "juniors"
Pendidikan wajib di Inggris dimulai dari usia 5 tahun dengan asar. Siswa naik dari kelas 1 sampai 6 tanpa ujian, meskipun ampuan mereka diuji di usia 7 tahun. Penekanan ada pada belajar secara praktikal gkan menghafal. Siswa belajar mata pelajaran inti seperti Inggris, tematika  sains, juga pelajaran dasar seperti sejarah, geografi, musik, seni dan olahraga.
2.            Sekolah Menengah Atas (Usia 11 sampai 16)
Lima tahun
• Setiap tahunnya disebut "forms"
• Di form ke-4, siswa mulai belajar untuk ujian "GCSE" (di 9 atau 10 mata pelajaran)
• Ujian GCSE dilaksanakan di akhir form ke-5
Siswa memulai sekolah menengah pada usia 11 tahun, dimanamenjadi kewajiban untuk lima tahun berikutnya. Di setiap jenjangnya, siswa memperdalam pengetahuan mereka pada mata pelajaran inti dan ditambah setidaknya 1 bahasa asing. Di tahun ke-4, mereka mulai bersiap untuk mengikuti ujian-ujian yang disebut General Certificate of Secondary Education atau GCSE. Siswa akan diuji di 9 atau 10 topik GCSE yang mereka pilih.
A-Levels di Sekolah Menengah Atas (Usia 16 sampai 18)
• Dua tahun
• Tahun pertama disebut "Lower Sixth"; tahun kedua disebut "Upper Sixth".
• Siswa mulai mempelajari ujian "A-Level" mereka (dalam 3 atau 4 mata pelajaran)
• Ujian A-Level diadakan di akhir tahun pertama dan kedua, dimana nilai
akhir adalah gabungan dari nilai-nilai ini.
Setelah menyelesaikan ujian GCSE, siswa sekolah menengah dapat meninggalkan sekolah untuk bekerja, mengikuti program training di sekolah kejuruan atau teknik, atau melanjutkan 2 tahun lagi untuk menyiapkan diri bagi ujian masuk universitas, yang dikenal dengan "A-Levels."
Secara umum, siswa yang ingin masuk ke universitas akan belajar 3-4 subyek untuk ujian A-Levels. Ini kerap dilakukan di sekolah yang dinamakan Sixth Form Colleges. Makin tinggi nilai ujian A-Levels, makin baik peluang siswa untuk masuk ke universitas pilihannya.
Program Sarjana (Usia 18+)
 Tiga atau empat tahun
• Tahun ajaran dibagi dalam dua atau tiga term
• Gelar sarjana diberikan jika telah menyelesaikan
• Siswa mengambil jurusan yang sesuai dengan bidang program mereka
dan mengikuti ujian akhir
Ditingkat sarjana, siswa di Inggris dapat memilih jurusan "art" dan "sciences". Program biasanya berlangsung selama tiga tahun dimana selama itu siswa menyelesaikan pelajaran dan tutorial di bidang masing-masing. Siswa yang akan lulus biasanya harus mengikuti ujian akhir. Syarat penerimaan bagi siswa internasional termasuk kefasihan bahasa Inggris (min IELTS 6.0), tambahan 1 tahun sekolah menengah, dikenal dengan University Foundation Year atau nilai A-Level.
Pasca Sarjana dan PhD (Usia 21+)
• Satu sampai dua tahun
• Gelar Master atau MBA dianugerahkan setelah usai
• Siswa harus menyelesaikan tugas pelajaran, menulis tesis dan mengikuti   ujian akhir
• Siswa pasca sarjana dapat meneruskan program doktoral atau PhD
Pelajaran universitas dapat diteruskan ke tingkat pasca sarjana. Gelas asca sarjana tradisional biasanya dibidang "Arts" (MA) atau "Sciences" (MSc). Gelar pasca sarjana yang makin populer adalah Masters in Business Administraion MBA).
Program Master berlangsung selama satu sampai dua tahun dan mengharuskan ujian dan tesis untuk syarat kelulusan. Bagi program tertentu, pengalaman dibidang riset dan bekerja dibutuhkan untuk mengikuti program doktoral, atau PhD, yang dapat berlangsung selama empat atau lima tahun di sekoalh dan riset serta disertasi.
Bagi kebanyakan program pasca sarjana dan doktoral, siswa international wajib memiliki gelar sarjana yang diakui dan kefasihan bahasa Inggris (IELTS 6.5).Untuk program MBA, Anda juga diwajibkan memiliki pengalaman kerja selama min. dua tahun.
Belum lama ini (1993-1995) telah terjadi perubahan sistem pendidikan di Inggris yang menyebabkan sebagian besar politeknik (yang umumnya dimiliki oleh Pemda) berubah bentuknya menjadi Universitas, misalnya: Leeds Polytechnic berubah menjadi Leeds Metropolitan University. Hal ini perlu dicermati bagi mereka yang akan memiliki universitas, karena secara umum mutu universitas bias dikatakan lebih baik dibanding politeknik, terutama untuk aspek-aspek akademiknya. Seperti diketahui politeknik di Inggris juga lebih menekankan pada sisi praktek program (professional).
Agar lebih jelas lagi penulis akan menguraikan bagaimana system sekolah tinggi di Inggris.



C.               Struktur dan Organisasi
Seperti juga di Indonesia, struktur pendidikan tinggi di Inggris terdiri dari universitas, fakultas, department (jurusan) dan bagian (subdepartment). Disamping itu terdapat lembaga-lembaga atau pusatpusat (institute, centre) ada yang langsung berada di bawah universitas, fakultas bahkan jurusan. Universitas dipimpin oleh seorang chancellor yang biasanya diberikan pada orang-orang terhormat/keluarga kerajaan, akan tetapi kegiatan sehari-hari dilakukan oleh vice chancellor.
Wewenang fakultas hanya mengurus administrasi pendidikan, seperti pendaftaran mahasiswa baru dan sebagainya. Wewenang penerimaan itu sendiri dan penyelenggaraan pendidikan pada umumnya ada pada jurusan, terutama subdepartmnet (laboratorium/bagian). Bagian (sub-department) sangat berperanan dalam struktur pendidikan tinggi ini. Bagian ini merupakan pengelola satu bidang ilmu yang diketuai (pada umumnya) oleh seorang profesor, dan hanya ada satu profesor dalam satu bagian. Seluruh kegiatan pendidikan dan pengawasan penelitian dikelola oleh bagian. Ketua jurusan adalah seorang profesor yang mengelola administrasi pendidikan, penelitian dan seminar.
Mahasiswa yang mengikuti kuliah program S2 waktu penuh (full time student) biasanya membutuhkan (satu atau dua tahun) untuk menyelesaikan program tersebut. Sedang mahasiswa waktu sebagian (part time) dalam dua tahun hingga 3 tahun. Akan tetapi ini tidak berarti hanya satu atau dua tahun akademi yang terdiri dari 9 bulan/tahunnya. Kebanyakan program ini berakhir selama 12, 15, 21 atau 24 bulan dan kadang-kadang mahasiswa harus melaksanakan penelitian atau pekerjaan proyek selama waktu liburan yang panjang 25 untuk melengkapi persyaratan untuk sesuatu gelar. Akan tetapi untuk mahasiswa yang melaksanakan pascasarjana diploma atau certificate biasanya melaksanakan program ini selama 9 atau 12 bulan.
Dibawah jurusan umumnya terdapat laboratorium-laboratorium atau unit pendukung lainnya seperti studio, ruang gambar yang masing –masing diatur dalam kendali jurusan. Di tingkat universitas biasanya ada bagian administrasi (Administration Office) yang mengurusi administrasi, termasuk pembayaran uang kuliah dan urusan-urusan wisuda. Termasuk yang juga disediakan oleh universitas bagi mahasiswa asing adalah Overseas Student Advisor dan Accommodation Office yang terakhir ini untuk urusan akomodasi/tempat tinggal/asrama sedang yang pertama terkait dengan urusan keimigrasian, hukum atau masalah politik yang menimpa mahasiswa.
Hampir seluruh universitas melaksanakan program pendidikan strata 1, 2 dan 3, dan juga program post doctoral bagi para peneliti, demikian juga yang berlaku di politeknik dan SCI. Namun perlu dicermati ada beberapa yang belum mampu menyelenggarakan program doktor (misalnya hanya sampai M.Phil.).
  1. Syarat-syarat Penerimaan Mahasiswa Pascasarjana
Secara umum, syarat-syarat penerimaan mahasiswa pascasarjana adalah sebagai berikut:
a) Paling tidak ada dua orang yang memberikan rekomendasi tentang kemampuan akademik mahasiswa untuk mampu bekerja menyelesaikan studi sampai berhasil. Alamat orang pemberi rekomendasi ini harus jelas, sehingga fakultas/departemen dapa menghubungi untuk mendapat penjelasan yang lebih terinci tentang latar belakang, keinginan, kualifikasi calon tersebut.
b) Lembaga pendidikan di Inggris mengisyaratkan kemampuan bahasa Inggris  alon yang memadai yang ditujukan oleh nilai yang diperoleh calon dari ujian bahasa Inggris yang dilaksanakan oleh British Council. Apabila nilai ujian ini lebih rendah dari yang disyaratkan oleh lembaga pendidikan tinggi tersebut, maka atas rekomendasi petugas British Council, mahasiswa dapat mengikuti kursus bahasa Inggris yang intensif di Inggris.
Biasanya penerimaan program master bisa dilakukan dengan syarat nilai ELTS 5 atau lebih. Untuk doktor biasanya lebih tinggi misalnya 5,5 atau 6,0.
 Ada kemungkinan pendaftar yang nilainya mendekati batas bisa mengambil kursus Inggris sebelum kuliah dimulai. Biasanya ada pilihan untuk 3, 2 atau 1 bulan kursus. Kursus ini bisa di universitas yang sama atau di universitas lain yang ditunjuk. Tetapi program ini terpisah dan harus membayar sendiri.
c) Lembaga pendidikan tinggi di Inggris menginginkan jaminan keuangan calon mahasiswa dalam bentuk surat pernyataan dari sponsor yang mengirimkan mahasiswa tersebut. Surat pernyataan ini juga meliputi pernyataan bahwa jumlah biaya yang tersedia tersebut cukup sampai akhir program pendidikan.
E.      Kalender Akademik
Pada umumnya tahun akademik dimulai bulan September atau Oktober. Tahun akademik ini dibagi atas tiga terms atau musim. Setiap term, di universitas, terdiri dari 8 - 12 minggu. Pada politeknik dan college waktu term agak lebih panjang. Waktu term ini adalah sebagai berikut:
-             Term I : September – Desember
-             Term II : Januari – Maret
-             Term III : April - Juni/Juli
Pada beberapa lembaga pendidikan tertentu (sebagai contoh: University of Stirling, (untuk beberapa bidang studi tertentu) dan City University, tahun akademik berlangsung selama 2 semester tiap tahun dan dimulai pada bulan September. Sebagai dampak perubahan sistem pendidikan di Inggris, banyak universitas yang beralih dari term ke semester. Universitas-universitas di Skotlandia telah menggunakan sistem semester sebelumnya (1980- an). Namun dalam pelaksanaannya ada yang satu tahun 2 semester masing-masing 6 bulan tetapi ada juga yang pengertian semesternya berbeda.
Di beberapa universitas di England seperti Leeds, pengertian semester satu adalah Oktober - akhir Januari dan semester dua adalah Februari - akhir Juni. Perbedaan dengan system term adalah ujian pada sistem semester dilakukan pada tiap akhir semester. Periode Juli - September adalah untuk menyelesaikan tesis.
Waktu perkuliahan mengikuti hari kerja dari hari Senin sampai dengan hari Jum’at. Satu jam kuliah adalah satu jam tatap muka. Ketentuan kredit semester agak sulit untuk dijelaskan di sini. Pada umumnya, sesuai dengan pembagian tahun akademik dalam term, maka ketentuan satu kredit semester adalah 16 jam tatap muka tiap semester seperti yang berlaku di Indonesia sulit untuk dibandingkan.
Untuk yang sistem semester (sistem baru), pengertian satu unit kredit adalah usaha belajar dalam waktu 10 jam tiap semester pada periode kuliah sekitar 12 minggu. Untuk sistem lama/dengan term ujian mata kuliah dilaksanakan pada akhir tahun kuliah untuk seluruh mata kuliah program tersebut (setelah 2-3 terms). Sedang untuk sistem semester, ujian dilakukan di akhir semester 1 dan semester 2.
Baik yang sistemterm maupun semester, sebelum ujian selalu didahului oleh periode “tenang”, biasanya 1 - 2 minggu yang disebut revision. Untuk revision ini biasanya mahasiswa mengerjakan soal-soal tahun-tahun sebelumnya yang bisa diperoleh melalui bagian dokumentasi soal – soal di Administrasi Universitas. Ujian dilaksanakan secara tertulis pada akhir term ketiga jika tanpa tesis atau akhir term 2 yang dengan tesis. Ujian diberikan dalam bentuk yang disebut papers.
Setiap paper berisi soal yang berasal dari mata ajaran yang sejenis. Mahasiswa dapat memilih beberapa papers untuk dikerjakan dari sejumlah tertentu papers yang diberikan. Bentuk ujian adalah esai, tidak ada soal pilihan berganda. Setelah ujian tertulis, dan setelah mahasiswa menyerahkan disertasinya atau laporan pekerjaan proyeknya, mahasiswa mengikuti ujian lisan dengan pengujinya seorang yang berasal dari universitas lain (external examiner).

F.            Alokasi Waktu
Strategi keberhasilan dalam menempuh studi lanjut adalah dalam mengatur alokasi waktu. Ini harus disesuaikan dengan course yang diambil. Termasuk alokasi pada masa kuliah maupun liburan. Meskipun mungkin terdapat variasi antar mahasiswa, namun secara umum bobot mata kuliah (dalam credit) mencerminkan waktu yang dibutuhkan untuk menguasainya. Peserta program perlu untuk mempelajari course handbook untuk mengetahui bobot tiap-tiap mata kuliah.
Sebagai contoh mata kuliah Transport Planning and Policy (di ITS, eeds) berbobot 15 credit (semester 1) memerlukan alokasi waktu: kuliah 20 jam, seminar 15 jam, coursework 40 jam (berbobot 50%, sisanya ujian 50%) dan lain-lain (belajar mandiri, literature search) 75 jam. Jadi totalnya adalah 150 jam untuk 15 credit. Jika dalam 1 semester terdapat total ± 14 minggu maka per minggu sekitar 10-11 jam untuk 1 mata kuliah. Mata kuliah yang lain memiliki bobot 5 dan 10 credit.
G.          Evaluasi

Untuk Jenjang MSc. Mahasiswa dituntut untuk menempuh sejumlah tertentu beban kuliah, misalnya di Leeds 120 credit yang terdiri dari (1) 50 credit modul wajib (compulsory) semester 1 (2) 40 credit untuk modul pilihan (optional)
semester 2 dan (3) 30 credit untuk disertasi.
Batas minimum kelulusan bisa berbeda antar universitas/program. Sebagai contoh untuk MSc di Leeds (Transport) adalah minimum 40% pada masingmasing modul maupun disertasi tetapi keseluruhan rata-rata tertimbang (120 credit) melebihi 50%. Untuk mencapai tingkat Distinction, nilai rata-rata untuk mata kuliah dan disertasi 70%. Persyaratan untuk meneruskan ke jenjang Doktor biasanya sedikit di bawah syarat Distinction.
H.     Penggunaan Bahasa
Seperti telah dikemukakan di atas, penguasaan bahasa Inggris yang baik merupakan persyaratan utama untuk dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi di Inggris. Hasil tes bahasa Inggris yang dilakukan oleh perwakilan British Council harus mencapai nilai tertentu untuk memenuhi persyaratan tersebut. Tes bahasa Inggris meliputi penguasaan tata bahasa, penguasaan kata-kata, kemampuan membaca dan menulis dalam bahasa Inggris, dan wawancara dalam bahasa Inggris. Mahasiswa disamping penguasaan bahasa juga perlu untuk membiasakan dengan dialek setempat untuk memperlancar komunikasi sehari-hari. Tetapi bahasa dalam kampus boleh dikatakan standard.
I.       Penggunaan Berbagai Fasilitas
Perpustakaan juga menyediakan kemudahan untuk mendapatkan suatu materi tertentu, yaitu fasilitas computer search yang dapat dipergunakan dengan persetujuan supervisor. Hasil computer search adalah suatu keluaran yang berisi seluruh judul, nama jurnal, tahun penerbitan dan penulis tentang materi tersebut, yang terdapat baik di perpustakaan setempat, dan juga di perpustakaan lain yang melakukan kerjasama (pada umumnya adalah British Library di London).
Fasilitas inter library loan dapat juga dipergunakan untukmemperoleh materi yang tidak berada di perpustakaan setempat dengan rekomendasi supervisor. Dari fasilitas ini akan diperoleh fotokopi materi yang berasal dari perpustakaan lain tersebut. Kafetaria dan kantor/toko penjualan benda pos pada umumnya terdapat di setiap universitas.
Demikian juga dengan poliklinik dan fasilitas olahraga lainnya. Pemakaian fasilitas yang terakhir ini pada umumnya harus melalui suatu pemesanan terlebih dahulu. Pada umumnya setiap universitas menyediakan suatu seksi/lembaga councelling Post graduate office/PC tutor. Fasilitas ini dapat dipergunakan oleh setiap mahasiswa yang mengalami kesulitan baik dalam pendidikan, pemerintahan, pribadi, kewarganegaraan, dan sebagainya.
Fasilitas akomodasi/asrama pada umumnya tersedia di setiap universitas. Pengajuan untuk mendapatkan fasilitas pada umumnya dilakukan bersamaan dengan waktu pendaftaran untuk memasuki universitas tersebut. Pada umumnya fasilitas komputer tersedia di setiap universitas. Fasilitas ini dapat dipergunakan setiap saat selama program pendidikan setelah mahasiswa mendapat kartu pemakaian dari pusat komputer dengan rekomendasi supervisor.
J.      Beasiswa

Bagi mahasiswa Indonesia, pada umumnya pemerintah Inggris menawarkan beasiswa melaui British Council misalnya chevenge. Berbagai lembaga internasional publik maupun swasta juga menawarkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Inggris misalnya Guiness, Ove Arup. Bagi mahasiswa yang telah berada di Inggris juga berkesempatan berkompetisi mendapatkan beasiswa yang ditawarkan melalui universitas atau lembaga pendidikan atau swasta yang lain.
Pemerintah Indonesia dengan melalui World Bank Loan baik melalui Departemen P dan K ataupun BPPT menyediakan beasiswa untuk dosen perguruan tinggi ataupun para peneliti dari instansi lainnya.



BAB III
PENUTUP

A.           Kesimpulan
Seluruh kegiatan akademik ini dapat dilaksanakan sesuai dengan program yang telah direncanakan apabila setiap mahasiswa dapat mengikuti atau melaksanakan semua kegiatan tepat pada waktu. Untuk itu perlu membiasakan diri membuat jadwal kegiatan mandiri dan menetapkan target-target pencapaian. Untuk beberapa kegiatan, suatu kerja keras, baik dalam penelusuran rujukan, diskusi, pemecahan masalah, pekerjaan laboratorium perlu dilakukan.
 Waktu kegiatan tidak harus lagi dibatasi hari/jam kerja yang lazim. Selain itu suatu pengaturan waktu merupakan hal yang mutlak diperlukan, terutama bagi mahasiswa yang melakukan penelitian, yang pada umumnya tidak terikat oleh program-program yang terjadual. Analisis pekerjaan yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan perlu dilakukan setiap akan memulai suatu kegiatan baru.





Daftar pustaka
Agusti Syah Nur, (2001), Perbandingan system pendidikan, Bandung : Lubuk Agung.
H.A.R Tilaar, (1994), Manajemen Pendidikan Nasional, Bandung : Rosdakarya.
Ary, G. (1996). Administrasi Sekolah:administrasi pendidikan Mikro. Jakarta: rineka Cipta
Atmodiwirto, Soebagio, 2000 Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Ardadizya jaya.
Engkoswara. (1987). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta :Dirjen Dikti Depdikbud.
            , 1991. The Student’s Guide to Graduate Study in the UK.
Hobson publishing PLC. London.
             , 1990. Higher Education in the UK., Longman Pub. London
            , 1990. Studying and Living in Britain, 1990. Northcote House
Pub. Lbt, Plymouth.

http://www.ef.co.id/master/bc/destinations/uk/education.asp#p1

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

TUGAS MANDIRI

RESUME
ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


Disusun Oleh
ERNI YUSNITA

Dosen Pembimbing
JHON HELMI, MP


JURUSAN AGAMA ISLAM ( PAI )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
HUBBUL WHATAN
TP.2009 – 2010
DURI


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana atas rahmat dan karunianyalah sehingga saya dapat menyeleaikan makalah yang berjudul Administrasi dan Supervisi Pendidian. Makalah inidibuat bukan saja untuk memenuhi tugas mandiri tetapi untuk melatih mahasiswa manganalisis kembali.
Saya masih sangat hijau dan masih muda dalam pengalaman membuat suatu makalah dan kemungkinan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan hati yang lapang saya akan menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga makalah ini akan mencapai kesempurna.
Akhirnya dengan terselesainya makalah ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmadnya kepada kita semua.





                                                                        Duri,   Desember 2009

                                                                                    Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………
Daftar Isi                      ……………………………………………………
BAB I                          A. Peran Kepal Sekolah dalam Mengefektifkan Organisasi Sekolah
                                    B. Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
BAB II                         A. Pembinaan dan Peningkatan Profesi Tenaga Kependidikan
BAB III                        A. Undang – Undang Kepegawaian dan Kode Etika Tenaga Kependidikan
BAB IV                       A. Kesimpulan


DAFTAR PUSTAKA

BAB I
A. PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI        SEKOLAH
Kepala sekolah memiliki peranan yang sangat kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyelesaikan semua dengan sumberdaya pendidikan yang tersedia di sekolah.kepemimipinan kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolahnya melalui program – program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Kepala sekolah dituntut mempunyai kemampuan menajemen dam kepemimipinan yang memadai agar mampu mengambil inisiatif dan prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah.
Tentang sekolah efektif menunjukkan bahwa peran kepala sekolah sedemikian penting untuk menjadikan sebuah sekolah pada tingkat yang efektif. Asumsinya adalah bahwa sekolah yang baik akan selalu memiliki kepala sekolah  yang baik, artinya kemampuan profesinal kepala sekolah dan kemauannya untuk berkerja keras dalam memberdaya  seluruh sumber potensi daya sekolah menjadi jaminan keberhasilan sebuah sekolah. Untuk lebih mengefektifkan  pelaksanaan pekerjaannya dan dapat mendayagunakan seluruh potensi sumber daya yang ada di seklah maka skepala sekolah harus memahami perannya.

a. Kepala Sekolah sebagai Manajer
            Dikatakan sebagai manejer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mencapai hasil tertentu melalui tindakan orang lain yang berada dibawah tanggung
jawanya. Sebagai manejer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memperdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama  atau kooperatif, memberikan kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong ketertiban seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.
            Sebagai manajer kepala sekolah harus mampu mengusahakan berbagai kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan – kegiatan tersebut adalah menrencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan. Merencanakan, kepala sekolah harus benar – benar memikirkan dan merumuskan dalam suatu program tujuan dan tindakan yang harus dilakukan. Mengorganisasian, kepala sekolah harus mampu menghimpun dan mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber – sumber material sekolah sebab keberhasilan kepala sekolah sangatbergantung kepada kemampuan kepala sekolah dalam mengatur dan mendayagunakan berbagai sumbre daya dalam mencapai tujuan. Memimpin, kepala sekolah memiliki kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruh seluruh sumber adya manusia untuk melakukan tugas – tugasnya yang esensial. Mengendalikan, kepala sekolah memperoleh jaminan bahwa kepal sekolah berjalan mencapai tujuan.
Kepala sekolah berfungsi sebagai manajer mempunyai tugas antara lain :
  1. Menyusun perencanaan
  2. Mengorganisasikan kegiatan
  3. Mengarahkan kegiatan
  4. Mengkoordinasikan kegiatan
  5. Melaksankan kegiatan
  6. Melakukan evaluasi
  7. Menentukan kebijakan
  8. Mengambil keputusan
  9. mengadakan rapat
  10. Mengatur proses belajar mengajar
  11. Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenangan, sarana dan parasarana, keuangan sekolah
  12. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi lain, dan
  13. Mengatur organisasi siswa intra sekolah.

b. Kepala sekolah sebagai Administrator
            kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangar eret dengan berbagai aktifitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, menyusun, dan pendokumenan seluruh program sekolah. Sebagai seorang administrator, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan mengembangkan semua fasilitas sekolah baik sarana maupun prasarana pendidikan.
            Kepala sekolah sebagai administraror pendidikan harus mampu menerapkan kemampuannya dalam tugas – tugas operasionalnya yakni kemapuan pengelola kurukulum, pengelola administrasi perserta didik, pengelola personia, pengelola sarana dan prasarana, pengelolaan administrasi kearsipan, dan pengelola administrasi keuangan.


            Peran kepala sekolah sebagai administrator dapat dilihat pada kemampuan  pengelolaan kurikulum, pengelolaan personia, pengelolaan saran dan prasarana, pengelolaan administrasi kearsipan, dan pengelolaan administrasi keuangan.
c. Kepala Sekolah sebagai Supervisor
            kepala sekolah sebagai sepervisor dimaksudkan untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap guru – guru dan personel lain untuk meningkatkan kinerja mereka. Kepala sekolah bertugas mengatur seluruh aspek kurikulum yang berlaku di sekolah sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Aspek – aspek kurikulum yang harus dikuasai oleh kepala sekolah sebagai supervisor adalah :
  1. Materi pelajaran
  2. Proses belajar mengajar
  3. Evaluasi kurikulum
  4. Pengelolaan kurikulum, dan
  5. Pengembangan kurikulum
Bahwa peran utama kepala sekolah sebagai supervisor adalah :
Menyusun dan melaksanakan program supervise pendidikan serta memanfaatkan hasilnya yang diwujudkan dalam, program supervise kelas, kegiatan esktra kurikuler, serta peningkatan kenerja tenaga kependidikan dalam upaya pengembangan sekolah.

d. Kepala Sekolah sebagai Leader
            kepala sekolah sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalama dan pengetahuan professional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan. Kepala sekolah sebagai leader memiliki visi dan mempunyai peranan dalam mengelola visi menjadi sebuah kenyataan. Untuk menjadi pemimpin yang efektif menggunakan analitis yang dikembangkan dengan dan baik dan kemampuan intelektual dalam membimbing para staf dalam proses mengidentifikasi masalah – masalah, keterampilan politik dan manajemen untuk menyelesaikan konflik dan mampu membuat berbagai rencana kerja.

B. KUALITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
A. Pengertian Kualitas Kepemimpinan
            Pandangan mengenai kualitas kepemimpinan ini tidak terbatas, melainkan mencakup seluruh kehidupan masyarakat, situasi, alokasi, dan dilaksanakan menurut tujuan seseorang maupun suatu organisasi tertentu, baik pemerintah atau swasta menginginkan kualitas. Kualiti / kualitas diartikan dengan mutu yang baik, baik buruk mengenai sesuatu benda, ukuran kadar, atau derajat. Kepemimpinan menurut Wahjosumidja mengatakan adalah proses dalam mempengaruhi kegiatan – kegiatan seseorang tau kelompok dalam usahanya mencpai tujuan yang sudah ditetapkan. James J. scribbin, pengertian kepemimpinan adalah kemampuan memperoleh consensus dan keikatan pada sasaran bersama, melampaui syarat – syaratorganisasi yang dicapai dengan pengalaman sumbangan dan kepuasan di pihak kelompok kerja.
Defenisi kepemimpinan menganung istilah pokok tertentu, yaitu :
1.       KEmampuan memperoleh, kepemimpinan merupakan proses pengaruh yang memungkinkan manajer.
2.       Konsensus dan keikatan, kepemimpinan merupakan proses untuk mendapatkan consensus. Keikatan pada sasaran bersama dari anggota kelompok  untuk secara antusias merealisasikan tujuan.
3.       Syarat – syarat organisasi, didalam pencapaian sasaran bersama perlu didukung wewenang, kaidah, peraturan dan syarat – syarat.
4.       Pengalaman sumbangan dan keputusan, anggota harus dirangsang oleh mutu kepemimpinan untuk memberikan pengalaman dan sumbangan terhadap organisasi.

Seorang dapat dikatakan pemimpin  jika ia dapat mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu, meskipun tidak ada ikatan – ikatan yang formal dalam organisasi. Dengan demikian pengertian kepemimpinan akan timbul dimanapun, asalkan unsure – unsure di bawah ini ada :
  1. Adanya orang yang dipengaruhi
  2. Adanya orang yang mempengauhi
  3. Orang yang mempengaruhi mengerahkan kepada tercapainya sesuatu tujauan.

Defenisi kepemimpinan terdapat beberapa unsure yang bersamaan yang terdapat dalam prose kepemimpinan yaitu :
  1. Kepemimpinan merupakan suatu proses
  2. Adanya tujaun
  3. Adanya orang yang mempengaruhi dan dipengaruhi
  4. Kepemimpinan berlangsung dalam situasi yang tertentu
  5. Kepemimpinan berlangsung dengan memnggunakan teknik tertentu
  6. Fungsi kepemimpinan adalah untuk mempengauhi atau menggiatkan orang lain
  7. Dalam merealisasi tujuan terdapat proses interaksi antara pemimpin dan yang dipimpin

B. Tipe – Tipe Kepemimpinan
      Pendekatan yang dapat digunakan untuk mengetahui kesuksesan kepala sekolah ialah dengan mempelajari pendekatan kepemimpinan yang digunakan dan tipe atau gaya kpemimpinan yang diterapkan I sekolah. Sepanjang pengamatan para ahli, maka cara seseorang pemimpin melakukan kepemimpinana itu dapat digolongkan atas bebrapa golongan antara lain :
  1. Secara otokrasi :
    1. Pemimpin menganggap organisasi sebagai milik sendiri.
    2. Ia tidak sebagaidiktator terhadap para anggota organisasinya dan menganggap mereka itu sebagai bawahan dan merupakan alat, bukan manusia.
    3. Bawahan adalah menjalankan perintah – perintah atasan serta tidak boleh membantah, karena pemimpin secara ini tidak mau kritik, saran dan pendapat.
    4. Rapat – rapat atau musyawarah tidak dikehendaki.
    5. Kepemimpinan yang bersifat otokratis dikendalikan oleh seorang pemimpin yang mempunyai perasaan harga diri yang besar sekali.

  1. Secara militeristis :
Seorang pemimpin yang bersifat militeristis, yaitu pemimpin yang memiliki sifat – sifat antar lain sebagai serikut :
    1. Untuk menggerakkan bawahannya  ia menggunakan system perintah yang biasa digunakan dalam ketentuan.
    2. Gerak – geriknya senantiasa tergantung kepada pangkat dan jabatan.
    3. Senang akan formalitas yang berlebih – lebihan.
    4. Menuntut disiplin keras dan kaku dari bawahannya.
    5. Senang akan upacara – upacara untuk berbagai – bagai keadaan.
    6. Tidak menerima kritik dari bawahan,dsb.

  1. Secara paternalistis :
    1. Cara ini boleh dilatakan untuk seorang pemimpin yang bresifat “ kebapakan “, ia menganggap anak buahnya sebagai “ anak “ atau manusia
yang belum dewasa yang dalam segala hal masih membutuhkan bantuan dan perlindungan, yang kadang – kadang penlindungan berlebih – lebihan.
    1. Pemimpin semacam ini tidak ada sifat keras atau kejam terhadap mereka yang dipimpin.

  1. Secara kharismatis :
Sebenarnya kurang tepat kalau dikatakan “ menjalankan kepemimpina secara kharismatis “ atau pimipinan yang kharismatis. Sulit untuk menentukan sebab – sebab mengapa seoarang pemimpin memiliki charisma, yang jelas adalah bahwa pemimpin itu mempunyai “ daya tarik “ yang amat besar, sehingga pengikutnya amat besar pula junlahnya, akan tetapi susah dijelaskan mengapa mereka itu menjadi pengikut pemimpin tersebut. Kepatutan dan kesetiaan para pengikutnya rupa – rupanya timbul dari kepercayaan yang penuh kepada pemimpin yang dicinta, dihormati, disegani dan dikagumi, bukan semata – mata benar tidaknya tindakan – tindakan yang dilakukan pemimpin.

  1. Secara ‘laisses faire atau secara bebas :
    1. Melaksanakan pimpinan secara ini tidak diartikan “ membiarkan anak – anak buahnya untuk berbuat sekehendak sendiri – sendidi “
    2. Para anggota diberikan kebebasan sepenuhnya, maka proses pengembalian keputusan menjadi lambat bahkan sering tidak keputusan.
    3. pada hakikatnya pemimpin itu tidak memimpin tetapi membiarkan bawahannya bekerja sesuka – sukanya.
    4. Petunjuk – prtunjuk, pengawasan dan control kegiatan dan pekerjaan anaka buahnya tidak diadakan.

  1. Secara demokrasi :
    1. Cara demokratis perlakuannya bersifat kerakyatan atau persaudaraan, mengharapkan kerjasama dengan anak buahnya yang tidak dipandang sebagai alat, tetapi dianggap sebagai manusia.
    2. Mau menerima saran –saran dari anak buah dan bahkan kritik – kritik dimintanya dari mereka demi suksesnya pekerjaan bersama.
    3. Ia cukup memberi kebebasan kepada anak buahnya, karena menaruh keparcayaan ysng cukup.

C. Faktor –faktor yang Mempengaruhi kualitas Kepala Sekolah
            Sesungguhnya kepemimpinan adalah suatu proes alamiah dan harus dipenuhi. Dapat kita katakana bahwa untuk mengembangkan atau memelihara kerjasama secara sukarela, deperlukan kepemimpinan kepala sekolah yang bijaksana memperlengkapi diri dengan ilmu manajemen dan administrasi serta kepemimpinan yang berkualitas.
            Seorang pemimpin pendidikan seperti kepala sekolah mestilah banyak fleksibilitas dalam menjalankan fungsingya sebagai administratos pemimpin dan pengurus yang baik.
Factor – factor yang mempengaruhi kualitas yang dikutip dari pendapat Tannenbaum dan Scmidt, yaitu :
  1. Motivasi internal pemimpin dan kekuatan lainnya yang ada padanya. Seperti,system penilaian, kepercayaan, terhadap para bawahan, kecendrungan kepemimpinan dan perasaan aman dalam suatu situasi yang tidak menentu.
  2. Motivasi eksternal yang disalurkan oleh pimpinan dan kekuatan lain yang terdapat pada diri bawahan.
  3. Kekuatan dalam situasi.

Hendiyat S. dan Wasty S. berpendapat bahwa kepemimpinan kepala sekolah dipengaruhi oleh :
  1. Faktor legal, seseorang yang menduduki jabatan pimpinan akan berhadapan dengan peraturan – peraturan formal dan instansi struktur yang berada diatasnya.
  2. Kondisi social ekonomi dan konsep – konsep kependidikan.
  3. Kepribadian pemimpin dan latihan – latihan.
  4. Hakikat dan atau ciri sekolah, hal ini berkaitan dengan ciri dan atau hakikat staf, para murid dan jenis sekolah.
  5. Perubahan – perubahab yang terjadi dalam teori pendidikan, tugas – tugas kependidikan dipengaruhi oleh berbagai perubahan teori dan metode aktivitas belajar.

D. Fungsi dan Tugas Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pendidikan
      Kepala sekolah sebagai pimpinan di bidang pendidikan haruslah mengetahui dan memahami serta mengaplikasikan fungsi dan tugasnya dengan baik.  Garis – garis aspek dalam menjalankan peranana, tugas, fungsi serta tanggung jawab kepalasekolah akan mempengaruhi corak komunikasi atau public relations yang berbagai cara. Dalam hal ini interpersonal competence yang bermaksud berhubungan denga keupayaankita menerima tanggung jawab, segala saran dan tindakan yang kita lakukan, senantiasa mempunyai sikap terbuka untuk “ mendengar “ masalah orang – orang di bawah.

Sondang P. siregar, mengemukakan 5 fungsi kepemimpinan, yaitu :
  1. Pemimpinan selaku penentu arah yang aan ditempuh dalam usaha pencapaian tujuan.
  2. Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak – pihak luar organisasi.
  3. Pimpinan selaku kmunikator yang efektif.
  4. Mediator yang handal, khususnya hubungan ke dalam terutama dalam menangani situasi konflik.
  5. Pimpinan selaku integrator yang efektif, rasional, objektif dan netral.

R. iyeng Wiraputra mengatakan bahwa kegiatan kepemimpinan pendidikan mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Membantu masyarakat menetapkan tujuan pendidikan.
2. Memperlanjar proses belajar dan mengajar dan sehingga  lebih efektif.
3. Menyusun suatu organisasi yang produktif.
4. Mengkreasikan iklan perkembangan dan kesempatan tumbuhnya kepemimpinan.
5. Menyediakan sumber – sumber yang baik untuk mengajar dengan efektif.
Peranan kepala sekolah sebagai pemimpin, administrasi, dan “ pendamai “ atau pemberi motivasi bukan satu terbatas di sekitar kawasan sekolah, tetapi juga di luar sekolah. Kepala sekolah perlu mengantisifasi elemen luar sekolah yang turut mengganggu kelancaran dan kestabilan perjalanan organisasi sekolah.
Sifat kepemimpinan dan pengetahuan dan pengalaman seorang pemimpin harus dapat dimanfaatkan sebaik – baiknya dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya dalam kepemimpinan di sekolah. Kepala sekolah harus memiliki keterampilan, dapat memilih dan bertindak sesuai tat kerja, atau prosedur kerja, sikap, kondisi yang sebenarnya, serta mampu berkmunikasi dengan cepat dan baik.
Willard S. usbree dalam bukunya Elementary School Administration and Supervision yang diterjemahkan oleh diwayat dan kawan –kawan mengatakan bahwa kelapa seklah dituntut 5 keterampilan atau skill pokok, yaitu :

  1. Kecakapan dalam mengatur atau mengadministrasikan tenaga – tenaga personol sekolah, baik guru – guru maupun tenaga – tenaga persoil sekolah lainnya.
  2. Kecakapan didalam mengatur  atau mengadministrasikan alat – alat perlengkapan sekolah.
  3. Kecakapan didalam bidang mengadministrasi keuangan atau pembiayaan sekolah.
  4. Kemampuan untuk berkerja sama untuk sekolah.
  5. Kemampuan untuk memimpin dan memplopori perbaikan dan pelaksanaan kuriklum sekolah.
BAB II
PEMBINAAN DAN PENINGKATAN PROFESI TENAGA KEPENDIDIKAN

            Sebagai kepala sekolah ataupun pemimpin kita harus dapat meningkatkan mutu sekolah yang kita bina agar tercapai suatu tujuan yang kita inginkan.
Pembinaan pendidikan diantaranya,yaitu :
    1. Melalui penataran atau pelatihan.
    2. Memperluas pengetahuan guru.
    3. Mengikuti program – program pendidikan.
Peningkatan prfesi tenaga kependidikan dintaranya, yaitu :
  1. Membangkitkan guru – guru dan pegawai sekolah menjalankan tugasnya masing – masing.
  2. Membinaan guru dalam memperaktekkan hasil – hasil penataran.
  3. Mengganti guru yang mengajar dari tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi supaya luasnya pengetahuannya tidak rendah.
  4. Guru harus disiplin.
  5. Mengajak sesame tenaga pendidik saling bertukar pikiran.
  6. Menunjuk guru di dalam bidang mengajar.




BAB III
UNDANG – UNDANG KEPEGAWAIAN DAN KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

A. Undang – Undang Pokok Kepegawain
      Telah diuraikan dalam pasal IV tentang perkembangan organisasi pendidikan di Indonesia. Organisasi pendidikan khususnya ditangani oleh Departemen P dan K selalu mengalami perubahn sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat dan Negara. Disusun berdasarkan surat keputusan Presiden RI No. 45 Tahun 1974 dan No.15 Tahun  1983 untuk melaksanakannya dikeluarkan berbagai keputusan MEnteri P dan K.
      Kode Etik Tenaga Kependidikan, yaitu :
  1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya.
  2. Guru memiliki kejujuran professional.
  3. Guru mengadakan komunikasi dalam memperoleh informasi.
  4. Guru menciptakan suasana kehidupan di sekolah.
  5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
  6. Guru secara sendiri dan orang tua bersama – sama meningkatkan dan mengembangkan mutu profesinya.
  7. Guru menciptakan hubungan antara sesama.
  8. Guru secara bersama – sama membina organisasi guru professional.
BAB IV
KESIMPULAN

Dapat kita ketahui berbagai bidang permasalahan mengenai cara memperluas pengetahuan dalam peningkatan tenaga kependidikan sangat membutuhkan criteria yang betul – betul meningkatkan mutu pendidikan.
Undang – undang kepegawaian dank kode etik kependidikan berarti pegawai dan tenaga kependidikan tidak boleh melanggar tata cara aturan dalam melaksanakan tugas – tugasnya yang telah ditentukan, dan mereka harus mentaati peraturan yang telah diperbuat agar tidak semena – mena dalam melaksanakan kewajiban.












DAFTAR PUSTAKA

http://anwarholil.blogpot.com /2009/08/peran-kepala-dalam.html
http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/forum/viewtopic.php?id=89
PURWANTO NGALIM,Administrasi dan Supervisi Pendidikan.Pt. Remaja Rosdakarya : Bandung : 2008