Jumat, 15 Oktober 2010

KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم

Alhamdulillahirobbil ‘alamin………., puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi, yang telah melimpahkan segala nikmat, rahmat, dan inayahnya kepada penulis, sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan dengan tepat waktu.
Shalawat dan salam mudah-mudahan senantiasa dilimpahkan oleh Allah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.  Sebagai pembawa panji islam penerang hati umat insani.
Penbuatan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, dengan adanya bimbingan dan andil dari teman-teman serta dosen pembimbing oleh kaena itu, kami atas nama penulis maklah ini mengucapkan terimakasih.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh sebab itu, kepada para mahasiswa lainnya penulis mengharpkan saran dan kritik kontruktif demi kesempurnaan pada makalah yang lainnya. Atas saran dan kritiknya sebelumnya penulis mengucapkan terimakasih.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para mahasiswa pada umumnya.

Duri. 24 Maret 2009

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar                                                 ……………………    i
Daftar isi                                                                       ……………………    ii
BAB    I           Pendahuluan                                         ……………………    3
  1. Latar belakang                                                  ……………………    3
  2. Tujuan                                                              ……………………    4
BAB    II          Pembahasan                                         ……………………    5
Pendidikan Islam pada zaman penjajahan Belanda         ……………………    5
  1. Pendidikan Islam Sebelum 1900                       ……………………    5
  2. Pendidikan islam pada masa peralihan   ……………………    6
  3. Pendidikan Islam Sesudah tahun 1909   ……………………    7
BAB    III        Penutup                                                ……………………    11
  1. Kesimpulan                                                      ……………………    11
  2. Saran                                                               ……………………    11
Daftar pustaka







BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar belakang
Masa sejarah islam merupakan salah satu dari periodesasi perjalanan pendidikan sejarah pendidikan islam di Indonesia. Hal ini kaena lahirnya kerajaan islalm yang disertai berbagai kebijakan dari penguasaannya. Saat itu sangat mewarnai sejarah islam di Indonesia. Terlebih-lebih agama islam juga pernah dijadikan sebagai agama resmi Negara/ kerajaan pada saat itu.
Perjalanan sejarah pendidikan islam di Indonesia tidak bisa mengesampingkan keadaan islam  pada masa kerajaan islam ini.
Pendidikan islam itu menjadi tolak ukur bagaimana islam dan umatnya telah memainkan peranannya dalam berbagai aspek social, politik, maupun budaya.
Oleh karena itu untuk melacak sejarah pendidikan islam di Indonesia dengan periodesasinya, baik dalam pemikiran, isi, maupun pertumbuhan organisasi dan kelembagaannya. Tidak mugkin dilepaskan dari fase-fase yang dilaluinya.
Maka pada makalah ini akan dikemukakan islam pada masa penjajahan belan di Indonesia, serta peranannya dalam pendidikan islam dan dakwah islamiyah.

  1. Tujuan
Adapun tujuan penulis mengangkat permasalahan yang menyangkut dengan keadaan pendidikan islam di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda sebagaimana judul makalah yang mana penulis angkat yang dikuatkan oleh teori-teori dari buku yang mana penulis ketengahkan, ini tidak lain agar kita khususnya para mahasiswa sama-sama mengetahui lebih dalam sejarah, yang mana keadaan dan perkembangan pendidikan islam di Indonesia khususnya pada masa penjajahan Belanda di Indonesia.















BAB II
PEMBAHASAN

PENDIDIKAN ISLAM PADA ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA

Sejarah perkembangan islam di Indonesia memberi gambaran kepada kita bahwa kontak pertama antara pengembangan agama Islam dan berbagai jenis kebudayaan dan masyarakat di Indonesia, menunjukkan adanya semacam akomondasi cultural. Disamping melalui pembenturan dalam dunia dagang, sejarah juga menunjukkan bahwa penyebaran Islam kadang-kadang terjadi pula dalam suatu relasi intlektual, ketika ilmu-ilmu dipertetangkan atau dipertemukan, ataupun ketika kepercayaan pada dunia lama mulai menurun.
Oleh karena itu, kedatangan kaum colonial Belanda berhasil menancapkan kukunya kebumi Nusantara dengan misi gandanya, (imperialisme dan Kritenisasi) sangat merusak dan menjungkirbalikkan tatanan yang sudah ada.[1]
K.H. Zainuddin Zuhri menggambarkan bahwa rakyat Indonesia yang mayoritas umat islam tidan memandang orang-orang barat sebagai penahluk dan penjajah. Dalam dada penjajah terdapat ajaran dari politikus curang dan licik Machiavelli.[2]
  1. Pendidikan islam sebelum tahun 1900.
Sebelum tahun 1900, kita mengenal pendidikan islam secara perseorangan, melalui rumah tangga dan surau atau langgar atau masjid.

Pendidikan islam pada masa ini bercirikan hal-hal sebagai berikut :
    1. Pelajaran diberikan satu demi satu.
    2. Pelajaran ilmu sharaf didahulukan dari ilmu nahwa.
    3. Buku pelajaran pada mulanya dikarang oleh para ulama Indonesia kemudian diterjemahkan kedalam bahasa daerah setempat.
    4. Kitab yang digunakan pada umumnya ditulis tangan.
    5. Pelajaran satu ilmu hanya diajarkan dalam satu macam buku saja.
    6. Took buku belum ada.
    7. Karena terbatasnya bacaan.
    8. Belum lahir aliran baru dalam islam.
  1. Pendidikan islam pada masa peralihan.
Lembaga-lembaga pendidikan islam sebelum tahun 1900 masih relative sedikit dan berlangsung secara sederhana. Setelah itu, dalam periode yang disebut peralihan ini telah banyak berdiri tempat-tempat pendidikan islam terkenal.
Adapun pelajaran agama pada masa peralihan ini bercirikan hal-hal sebagai berikut :
    1. Pelajaran untuk dua sampai enam ilmu dihimpun sekaligus.
    2. Pelajaran ilmu nahwa didahulukan atau disamakan dengan ilmu sharaf.
    3. Semua buku merupakan karangan ulama islam kuno dan dalam bahasa arab.
    4. Semua buku dicetak.
    5. Suatu ilmu diajarkan dari beberapa macam buku, rendah menengah dan tinggi.
    6. Telah ada took buku.
    7. Ilmu agama telah berkembang luas.
    8. Adanya aliran baru.
  1. pendidikan islam sesudah tahun 1909.
Sistem madarasah dikenal sejak pada permulaan abad ke 20. system ini membawa pembaharuan antaralain :
    1. perubahan system pengajaran dari perseorangan atau sorongan atau menjadi klasikal.
    2. Pengajaran pengetahuan umum disamping pengetahuan agama dan bahasa arab.


Pendidikan islam pada zaman penjajahan belanda meliputi dari berbagai tempat yaitu :
  1. Pendidikan islam di Aceh
Materi pendidikan islam di Aceh pada masa penjajahan Belanda adalah sebagai berikut :
a.       Belajar huruf hijaiyah.
b.       Juz’ama.
c.       Mengaji Al-Qur’an.

Setelah hal-hal yang berkaitan dengan pembacaan Al-Qur’an atau mengaji selesai, maka dilanjutkan kepada kitab-kitab barbahasa melayu, seperti :
a.       Masail Al-Muhtadi.
b.      Bidayah.
c.       Miftahul Jannah
d.      Shirat Al-Mustaqim.
e.       Sabil Al-Muhtadin.
f.        Majmu’
g.       Furu’masail.

Berakhirnya masa pembacaan kitab-kitab melayu merupakan babak baru bagi santri untuk segera mempelajari kitab-kitab berbahasa arab berikut ini :
a.       Dammun.
b.      Al-‘Awamil.
c.       Ajrumiyah
d.      Al-Minhaj.
e.       Tafsir Jalalain.

Adapun kaitan lembaga pendidikan islam seperti pesantren atau ulama di Aceh dengan penjajahan Belanda ialah bahwa pesantren dan ulama bertindak sebagai basis bagi pahlawan penjajahan Belanda.

  1. Pendidikan islam di Minangkabau.
Susunan materi pendidikan islam di Minangkabau, antaralain sebagai berikut :
a.       Belajar huruf hujaiyah.
b.      Mengaji kitab yang terbagi atas tiga tingkatan.
c.       Pengajian ilmu tasawuf.
sistem pendidikan yang digunakan masih seperti masa-masa awal yaitu sistem halaqah dan majlis taklim.
Ada beberapa surau yang cukup berjasa dalam pengembangan pendidikan islam di Minangkabau pada masa penjajahan Belanda antaralain sebagai berikut:
a.       Surau Tanjung sungayang.
b.      Surau Parabek.
c.       Surau Padang Japan.
d.      Surau Jambatan Besi di Padang Panjang.
e.       Surau Jaho di Padang Panjang.
f.        Surau Tabad Gadang di Padang Japang.






  1. pendidikan di Jambi.
Jambi adalah salah satu proponsi di Sumatra yang jarang diungkap sejarah keislamannya, sehingga orang lebih mengenal Candi Muara Takus daripada pesantren Nurul Iman yang cukup bersejarah bagi perkembangan pendidikan Islam di Jambi, terutama dalam masa penjajahan Belanda. Pada masa penjajahan Belanda, pesantren Nurul Iman tidak hanya sebagai sarana pendidikan Islam, tetapi juga sebagai basis bagi pejuangan rakyat untuk melawan penjajah Belanda.
Pesantren Nurul Iman didirikan pada tahun 1914 oleh H. Abdul Samad seorang ulama besar di Jambi. Pesantren ini juga berawal pada sistem halaqah.
Yang cukup menggembirakan, jumlah muridnya tidak pernah kurang dari 1050 orang dengan jumlah guru 40 orang.
Madrasah yang lain juga terkenal di Jambi ialah Saadatul Darain yang didirkan oleh H. Ahmad Syakur, salah seorang ulama besar di JAmbi. Kemudian madrasah Nurus Islam yang didirkan oleh Kamas H. Muhd. Saleh.
Kitab yang dipelajari dimasing-masing pesantren di Jambi tersebut memiliki persamaan.[3]



BAB III
PENUTUP
  1. KESIMPULAN.
Dari pembahasan yang telah diuraikan oleh pemakalah adalah sejarah pendidikan Islam pada zaman penjajahan Belanda, berkembang di beberapa derah dindonesia. Diantara daerah-daerah yang dikenal adalah Aceh, Minangkabau dan Jambi.
  1. SARAN.
Saran bagi kita semua adalah jangan melupakan sejarah pendidikan Islam yang berkembang pada masa lampau, agar kita bertambah semangat untuk belajar agama, meskipun bagaimanapun orang yang terdahulu mereka dalam keadaan dijajah Negaranya mereka tetap untuk belajar agama.










DAFTAR PUSTAKA


Drs. H. A. Mustafa-Drs. Abdullah Aly, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia,
Pustaka Setia, 1999: Bandung.
Dra. Hj. Enung K Rukiati, Dra. Fenti Hikmawati, pustaka setia.
Mustafa A. H. Drs.Aly Abdullah, Sejarah Pendidikan Islalm Di Indonesia,
Bandung Pustaka Setia.
Tim arafah Drs.H. Asy’ari, Pendidikan Agama Islam 3 Untuk Smp Kelas IX
            Aneka Ilmu, 2006. Semarang.
Moh. Fauzi A.G. Pendidikan Agama Islam Jilid 3 untuk kelas IX SMP, Grafindo Media Pratama., Bandung 2007.



[1] Dra. Hj. Enung K Rukiati, Dkk, Sejarah pendidikan Islam Di Indonesia,pustaka setia.hlm 55

[2] Ibid…hlm.56
[3] Drs. H. A. Mustafa-Drs. Abdullah Aly, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK.Pustaka Setia, 1999.hlm.76.

KEADAAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA PADA ZAMAN KERAJAAN ISLAM.

KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيم

Alhamdulillahirobbil ‘alamin………., puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi, yang telah melimpahkan segala nikmat, rahmat, dan inayahnya kepada penulis, sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan dengan tepat waktu.
Shalawat dan salam mudah-mudahan senantiasa dilimpahkan oleh Allah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.  Sebagai pembawa panji islam penerang hati umat insani.
Penbuatan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, dengan adanya bimbingan dan andil dari teman-teman serta dosen pembimbing oleh kaena itu, kami atas nama penulis maklah ini mengucapkan terimakasih.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh sebab itu, kepada para mahasiswa lainnya penulis mengharpkan saran dan kritik kontruktif demi kesempurnaan pada makalah yang lainnya. Atas saran dan kritiknya sebelumnya penulis mengucapkan terimakasih.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para mahasiswa pada umumnya.

Duri. 24 Maret 2009

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar                                                                                     i
Daftar isi                                                                                                           ii
BAB    I           Pendahuluan                                                                             3
  1. Latar belakang                                                                                      3
  2. Tujuan                                                                                                  4
BAB    II          Pembahasan                                                                             5
  1. Pendidikan islam pada zaman kerajaan di Aceh                         5
  2. Pendidikan islam pada zaman kerajaan di Sumatra                                 7
  3. Pendidikan islam pada zaman kerajaan di Jawa                         8
  4. Pendidikan islam pada zaman kerajaan di Kalimantan                9
  5. Pendidikan islam pada zaman kerajaan di Sulawesi                                10
  6. Pendidikan islam pada zaman kerajaan dinusa tenggara              11
BAB    III        Penutup                                                                                    13
  1. Kesimpulan                                                                                          13
  2. Saran                                                                                                   13
Daftar pustaka





BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar belakang
Masa kerajaan islam merupakan salah satu dari periodesasi perjalanan pendidikan sejarah pendidikan islam di Indonesia. Hal ini kaena lahirnya kerajaan islalm yang disertai berbagai kebijakan dari penguasaannya. Saat itu sangat mewarnai sejarah islam di Indonesia. Terlebih-lebih agama islam juga pernah dijadikan sebagai agama resmi Negara/ kerajaan pada saat itu.
Perjalanan sejarah pendidikan islam di Indonesia tidak bisa mengesampingkan keadaan islam  pada masa kerajaan islam ini.
Pendidikan islam itu menjadi tolak ukur bagaimana islam dan umatnya telah memainkan peranannya dalam berbagai aspek social, politik, maupun budaya.
Oleh karena itu untuk melacak sejarah pendidikan islam di Indonesia dengan periodesasinya, baik dalam pemikiran, isi, maupun pertumbuhan organisasi dan kelembagaannya. Tidak mugkin dilepaskan dari fase-fase yang dilaluinya.
Maka pada makalah ini akan dikemukakan beberapa kerajaan islam di Indonesia, serta peranannya dalam pendidikan islam dan dakwah islamiyah.

  1. Tujuan
Adapun tujuan penulis mengangkat permasalahan yang menyangkut dengan keadaan pendidikan islam di Indonesia pada zaman kerajaan sebagaimana judul makalah yang mana penulis angkat yang dikuatkan oleh teori-teori dari buku yang mana penulis ketengahkan, ini tidak lain agar kita khususnya para mahasiswa sama-sama mengetahui lebih dalam sejarah, yang mana keadaan dan perkembangan pendidikan islam di Indonesia khususnya pada masa kerajaan yang ada di Indonesia.















BAB II
PEMBAHASAN

KEADAAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA PADA ZAMAN KERAJAAN ISLAM.
  1. Pendidikan islam pada zaman kerajaan islam ke-I di Aceh.
Factor penting yang menyebabkan masyarakat islam mudah berkembang di Aceh, yaitu :
a.       letaknya yang strategis.
b.       Pengaruh hindu budha dari kerajaan sriwijaya di Palembang tidak begitu berakar kuat dikalangan rakyat aceh.[1]
Kerajaan islam yang pertama di Indonesia adalah kerajaan pasai. Berdiri pada abad ke-10 M. Raja pertmanya Al-Malik Ibrahim bin Mahmud, dan yang kedua bernama Al-Malik Al-Shaleh  dan yang terakhir bernama Al-Malik Sabar Syah (thn 1444 M/ abad ke-15 H)
Pada tahun 1345 M, Ibnu Batutah dari Maroko, mengelilingi dunia dan singgah dikerajaan pasai pada zaman Al-Malik Al-Zahir, raja yang sangat terkenal sangat alim dalm ilmu agama dan bermazhab Syafi’I. mengadakan perjanjian sampai waktu ashar serta fasih berbahasa arab, cara hidupnya sederhana.


Keterangan Ibnu Batutah tersebut ditarik dari system pendidikan yang berlaku dizaman krajaan pasai, sebagai berikut :
a.       Materi pendidikan dan pengajaran agama dalam bidang syariat ialah fiqh dan mazhab Syafi’i.
b.      System pendidikannya secara informal berupa majlis ta’lim dan halagah.
c.       Tokoh pemerintahan merangkap sebagai tokoh ulama.
d.      Biaya pendidikan agama bersumber dari Negara.[2]
Bidang pendidikan dikerajaan Aceh Darussalam benar-benar mendapat perhatian. Pada saat itu terdapat lembaga-lembaga Negara yang bertugas dalam bidang pendidikan dan bidang ilmu pengetahuan, diantaranya :
a.       Balai seuti hukama.
b.      Balai seuti ulama.
c.       Balai jamaah himpunan ulama.
Adapun jenjang pendidikan yang ada aadalah sebagai berikut :
a.       Meu nasah.
b.      Ransuam
c.       Dayah
d.      Dayah teuku cik
Dengan demikian, jelas sekali, bahwa ilmu pengetahuan di kerajaan aceh Darussalam benar-benar berkembang dengan pesat dan mampu melahirkan para ulama dan ahli ilmu pengetahuan, seperti : Hamzah ganshuri, Syek Syamsuddin dan lain-lain.[3]

  1. Pendidikan islam pada zaman kerajaan islam di Sumatra.
a.       Pendidikan islam di Minag kabau
Islam masuk keminang kabau kira-kira tahun 1250 M, dengan ulama’nya yang termashur sampai sekarang sebagai pembawa islam sampai sekarang sebagai pembawa islam keminang kabau adalah Syekh Burhanuddin. Dia mengajarkan islam dan membuka madrasah tempat pengajaran dan pendidikan agama islam.[4]
Pada masa sebelum tahun 1900, system pendidikan di Minang kabau dinamai system lama. System ini meliputi cara mengajarkan huruf Al-Qur’an (hijaiyah) yaitu dengan cara mengajar nama-nama huruf  menurut tertib qaidah bagdadiyah, kemudian titik huruf macam-macam baris dan membaca juz’ama, selanjutnya membaca mushaf Al-Qur’an.
Cara belajar ibadah bermula dari bersuci, wudhu, lalu shalat bila anak kelak telah mampu membaca Al-Qur’an, pengajian kitab yang diajarkan yaitu dengan mempelajari kitab ilmu nahwu, sharaf, ilmu fiqih, ilmu tafsir dan lain-lain.

Adapun system barunya dengan menggunakan system sekolah (madrasah) dan perguruan-perguruan tinggi.
b.      Pendidikan islam di Jambi.
Jambi merupakan salah satu daerah yang berpegang teguh pada ajaran islam. Ini disebabkan dibuktikan dengan banyaknya pesantren atau madrasah di Jambi, adalah sebagai berikut :
a.       Pesantren Nurul Iman.
b.      Madrasah Sa’adatul Darain
c.       Madrasah Nurul Islam
d.      Madrasah Jauharain
e.       Madrasah As’ad

  1. Pendidikan islam pada zaman kerajaan dijawa
Adapu kerajaan-kerajaan di Jawa yaitu diantaranya kerajaan Demak dankerajaan Mataram. Pendidikan islam di Jawa berlainan keadaannya dengan di Sumatra dan di Sulawesi. Ajaran islam ini di Jawa terseber dari pelabuhan dan Bandar-bandar perhubungan dagang diantaranya dari luar negri.



Disamping para pedagang, ada juga orang-orang yang sangat berjasa diantaranya wali sembilan atau terkenal dengan sebutan wali songo, yaitu sebagai berikut :
a.       Maulana Malik Ibrahim
b.      Sunan Ampel
c.       Sunan Bunang
d.      Sunan Giri
e.       Sunan Drajat
f.        Sunan Kudus
g.       Sunan kalijogo
h.       Sunan Muria
i.         Sunan Gunung Djati
  1. Pendidikan islam pada zaman kerajaan Kalimantan.
Pendidikan islam di Kalimantan pada tahun 1716 M, di Kalimantan terdapat Ulama besar yang bernama Syekh Arsyad Al-Banjari dari desa Kalapayan yang terkenal sebagai pendidik dan muballigh besar.
Di Kalimantan terdapat madrasah-madrasah yang mengajarkan agama dan serta pelajaran umum, diantaranya sebagai berikut.
a.       Pesantren atau madrasah di Kalimantan Barat yang bernama madrasatun najah wal fatah
b.      Sekolah menengah islam
c.       Madrasah normal islam ana untai.
d.      Perkumpulan ikatan madrasah-madarasah islam (I.M.I) Amuntai.

  1. Pendidikan islam pada zaman kerajaan islam di Sulawesi.
Pendidikan islam di Sulawesi sejak kerajaan islam Gowa Tallo, pesantren banyak berdiri dan berkembang dengan pesat di Sulawesi. Perkembangan itu mulai pesat sejak adanya alim  ulama bugis yang datang dari tanah suci, yang bermukin disana beberapa tahun lamanya yaitu Syekh As’ad.
Adapun madrasah-madrasah yang didirikan oleh Syekh As’ad yaitu : Madrasah Amiriah islamiah di Bone (Sulawesi 1933), madrasah Amiriah islamiah mempunyai 3 bagian yaitu sebagai berikut :
a.       Bagian Itidaiyah.
b.      Bagian tsanawiyah.
c.       Bagian mu’alimin.
Renca pelajaran
a.       Pada tingkat ibtida iyah diajarkan ilmu agama 50 dan pengetahuan umum 50 
b.      Pada tingkat tsanawiyah  60 agama dan 40 pengetahuan umum.
c.       Pada tingkat mu’alimin, diajarkan 80 agama dan pengetahuan umum 20.




Adapun madrasah di Sulawesi tengah yaitu :
a.       Madrasah Al-Khairat.
b.      Madrasah Tarbiyah islamiyah.
c.       Madrasah daru da’wah wal irsyad.
  1. Pendidikan islam pada zaman kerajaan islam di Nusa tenggara
Madrasah Nahdatul Wathan Diniyah Islamiyah didirikan pada tanggal 15 Juni 1356 H oleh H. M. Zainuddin. Seorang ulama besar di Pancor (Lombok Timur)
Pada tanggal 1943 M didirikan madrasah Nahdatul Banat Diniyah Islamiyah disanmping Nahdatul Wathan Diniyah Islamiyah.
Madarasah ini ditunjukkan bagi murid putrid-putri madrasah ini mempunyai beberapa bagian, diantaranya :
a.       Tadliryah.
b.      Ibtidaiyah.
c.       Mu’allimin/mukallimin.
d.      Bagian SMI.
e.       Bagian PGA.
Pelajaran bagian tadliryah dan ibtidaiyah dititik beratkan pada mata pelajaran agama islam. Pada bagian Mu’allimin/mu’allimat 70 pelajaran agama 30 pengetahuan umum.
Pada akhir 1372 H, madrasah Nahdhatul Banat Diniyah Islamiyah dengan seluruh cabangnya dijelmakan menjadi satu organisasi dengan nama Nahdhatul Watahan yang berpusat di Pancor (Lombok Timur).
Adapun madrasah-madrasah lain di Nusa Tenggara, yaitu :
a.       Madrasah Al-Ittihad di Ampena (Lobok Barat)
b.      Madrasah Al-Islam di Kediri (Lombok Tengah)
c.       Madrasah Al-Banat di Masbagik (Lombok Timur)
d.      Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah di Tanjung Teros.
e.       Madrasah Darul Ulum di Bima (Sumbawa)

















BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan.
Masa kerajaan islam merupakan salah satu dari periodisi perjalanan sejarah pendidikan islam di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh lahirnya kerajaan islam yang disertai berbagai kebijakan dari penguasaannya saat itu.
Perjalanan sejarah pendidikan islam di Indonesia tidak mengesampingkan keadaan islam pada masa kerajaan islam seperti yang telah penulis kemukakan beberapa kerajaan islam di Indonesia. Serta peranannya dalam pendidikan islam dan dakwah islamiyahnya, sehingga ilmu pengetahuan ataupun ilmu pendidikan islam benar-benar berkembang pesat dan mampu melahirkan para ulama dan ahli ilmu pengetahuan serta terdapat lembaga yang berkecimpung dalam bidang pendidikan.
  1. Saran.
Adapun saran dari penulis adalah usaha ataupun peranannya para kerajaan  islam dalam pendidikan islam hendaknya menjadi perhatian kita semua agar kita dapat mencontoh serta mengikuti jejak –jejak mereka untuk mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya ilmu pendidikan agama islam.


DAFTAR PUSTAKA


Drs. H. A. Mustafa-Drs. Abdullah Aly, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia,
Pustaka Setia, 1999: Bandung.
Dra. Hj. Enung K Rukiati, Dra. Fenti Hikmawati, pustaka setia.
Mustafa A. H. Drs.Aly Abdullah, Sejarah Pendidikan Islalm Di Indonesia,
Bandung Pustaka Setia.
Tim arafah Drs.H. Asy’ari, Pendidikan Agama Islam 3 Untuk Smp Kelas IX
            Aneka Ilmu, 2006. Semarang.
Moh. Fauzi A.G. Pendidikan Agama Islam Jilid 3 untuk kelas IX SMP, Grafindo Media Pratama., Bandung 2007.



[1] Drs. H. A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Bandung., Pustaka Setia 1999., hlm…. 53
[2] Ibid.,hlm 54
[3] Dra. Hj, Enung K Rukiat, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Pustaka Setia.,hlm34
[4] Ibid., hlm36-54