Jumat, 15 Oktober 2010

DEFINISI DAJJAL DAN YA’JUJ-MA’JUJ

Kata “Dajjal” disebutkan berulang-ulang dalam hadis Nabi Muhammad SAW, sedangkan kata Ya’juj dan Ma’juj tidak saja disebutkan dalam hadis, tetapi juga dalam Al-Qur’an. Munculnya kedua mahluk ini di hubungkan dengan turunnya Isa al-Masih AS.
Kata Dajjal di ambil dari kata dajala yang artinya, ia meutupi (sesuatu). Kamus lisan al-‘arab memberikan beberapa alternative mengenai sebab penamaan Dajjal. Diantaranya
  1. Sebutan Dajjal di peruntukkan bagi seorang pembohong dan menutupi kebenaran dengan kepalsuan.
  2. Disebut Dajjal karena ia menutupi bumi dengan jemarinya yang besar.
  3. disebut Dajjal karena ia menutupi hati manusia dengan kekafiran.
  4. Disebut Dajjal karena ia tersebar dan menutupi seluruh dunia.
  5. Pandangan lain menyatakan bahwa Dajjal adalah segolongan manusia yang menyebar luaskan pandangan keseluruh dunia; artinya, ia menutupi dunia dengan barang-barang dagangannya.
  6. Akhirnya ada sebuah pandangan bahwa ia disebut Dajjal karena ia mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan keadaan batinnya; artinya, ia menutupi niat yang sebenarnya dengan kata-kata yang palsu.
Ya’juj dan Ma’juj itu diambil dari kata-kata Ajja dan Ajij pada wazan Yaf’ul dan Maf’ul. Kata ajij artinya Api yang menyala.
Namun kata ajja juga sinonim dengan asra’a artinya”berjalan cepat”. Imam ar-Ragib al-Ishab hani berkata,” kata Ya’juj dan Ma’juj dapat dipersamakan seperti api yang menyala dan air yang menggelombang, karena besarnya goncangan yang menimpa mereka.
Dalam hadis-hadisnya, Nabi Muhammad SAW meramalkan munculnya al-fitnah al-Kubra (bencana besar) yang akan melanda umat islam. Setiap orang diwajibkan berlindung kepada Allah dari bencana tersebut. Salah satu bencana yang paling besar adalah munculnya sosok Dajjal yang akan menyesatkan langkah kehidupan manusia di dunia, dengan berbagai cara. Seperti apakah sosok Dajjal yang juga bergelar al-Masih (yang sama dengan gelar Nabi Isa) tersebut, sehingga saat ini masih dalam perdebatan.
Dalam permasalahan kejadian yang sangat mengagumkan, bahwa dominasi barat terhadap islam sudah mengarah kepada permusuhan frontal dan transparan.
Kondisi dunia islam pada saat ini semakin memperjelas ramalan-ramalan sang Nabi SAW, yang beliau ucapkan justru pada saat islam berada pada puncak kejayaannya. Dewasa ini, pertentangan antara kekuatan materialistic versus kekuatan seperistualistik semakin keras. Kekuatan Islam dianggap sebagai ancaman yang berbahaya bagi peradaban materialistic.

Dengan anggapan tersebut masyarakat anti spritualistik berusaha menghancurkan peradaban islam, serta membebaskan dunia dari pengaruh politik Islam. Sungguh menyedihkan, menyaksikan umat islam selalu terlibat dalam konfirmasi internal mengenai masalah-masalah kecil, hingga tidak sempat memikirkan persoalan yang lebih penting.
Seandainya mereka menaruh perhatian pada pergolakan dahsyat yang kini telah berlangsungantara kekuatan materialistic dengan kekuatan spiritualistic, pasti mereka akan melihat dengan jelas bahwa ancaman Dajjal dan Ya’juj-Ma’juj bukanlah dongeng belaka.
Nabi Muhammad SAW, adalah sosok manusia agung yang pernah dihasilkan dunia.1400-an tahu silam, beliau telah mengingatkan umatIslam untuk berhati-hati terhadap fitnah Dajjal. Begitu seriusnya beliau menyampaikan ramalannya. Hingga para sahabat merasa bahwa beliau sedang menyaksikan kejadian di akhir zaman secara langsung dihadapan mata!
Oleh karena itu , umat islam wajib mengindahkan peringatan beliau. Sudah saatnya kita melupakan pertentangan antar sesame yang sangat tidak menguntungkan semua pihak, bahkan akan merugikan umat islam sendiri.
Semoga buku ini menjadi titik awal perenungan kembali terhadap peringatan Nabi Muhammad SAW tentang bencana besar menjelang kiamat kelak, agar kita bisa terselamatkan dari bencana tersebut.
Lewat buku ini Maulana Muhammad ali mencoba untuk menjelaskan dan memberitahukan kepada semua umat islam di dunia agar merenungkan kembali peringatan Nabi Muhammad SAW tentang bencana besar menjelang kiamat kelak, agar kita bisa terselamatkan dari bencana tersebut.
Jika tidak berkesempatan mengikuti pengajian, lewat buku Maulana Muhammad Ali inilah kita bisa belajar dan mengerti bahaya Dajjal.
Buku ini sangat perlu dan bagus untuk dibaca oleh semua umat islam, karena buku ini menerangkan bahwa manusia akan disematkan dari penyakit moral dan rohani yang ditimbulkan oleh Dajjal dengan obat rohani, yakni mengagungkan (zikir kepada Allah)
Buku ini juga menggunakan bahasa yang bagus dan benar selain itu buku ini di lengkapi dengan hadis-hadis.
Salah satu kelemahan buku ini terletak pata tataletaknya yang kelewatan mengejar ketebalan buku. Bentuk buku yang lumayan besar jadi kurang menarik karena sulit dibawa kemana-mana, padahal buku ini sangat bagus dibaca saat senggang untuk mengisi waktu. Buku ini bisa menjadi bacaan ringan, tapi sekaligus juga bisa dijadikan rujukan.
Buku ini sangat perlu dan baik untuk dibaca oleh semua umat islam karena Dajjal menyesatkan manusia dengan bujukannya yang halus dan dengan menimbulkan keragu-raguan dalam pikiran manusia untuk menghancurkan peradaban islam, serta membebaskan dunia dari pengaruh pikiran islam. Maka dari itu kejahatan Dajjal hanya dapat diberantas dengan dalil-dalil, membca ayat-ayat al-Qur’an dan berzikir (mengingat) Allah. Karena dengan jalan ini, orang semakin dekat dengan Allah dan memperoleh kekuatan rohani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar